Liputan6.com, Jakarta - Seorang warga Garut berjenis kelamin laki-laki yang berusia 42 tahun masuk ruang isolasi Corona RSUD dr Slamet Garut, Minggu 8 Maret 2020 malam. Pasien itu berstatys pasien dalam pengawasan (PDP).
Wakil Ketua Tim Penanganan Inveksi Emerging Covid-19 Kabupaten Garut, Zaini Abdillah mengatakan, pasien tersebut merupakan rujukan dari salah satu klinik di Garut.
Advertisement
"Dari klinik ini aspek penilaian riwayat kontak, perjalanan, dan klinis masuk kategori PDP Corona," kata Zaini di RSUD dr Slamet Garut, Senin (9/3/2020) dini hari.
Saat berobat sendiri, pasien tersebut mengeluhkan demam, batuk, dan sesak napas seharian. Beberapa hari sebelumnya, pasien tersebut sudah merasakan demam dan batuk setelah berada di Indonesia. Namun sesaknya baru dirasakan kemarin.
"Dari pengakuannya, pasien ini baru sampai di Indonesia pada 28 Februari, landing di Bali, lalu dilanjut tanggal 29 ke Jogja dan Surabaya. Tanggal 1 Maret kemarin dia sampai di Garut. Sebelumnya, ia memang menetap di Macau, China," jelas Zaini.
Berdasarkan pengakuan pasien, saat di Macau, ia memang melakukan kontak dengan pasien yang positif Corona. Meski demikian, pasien belum menjelaskan secara rinci sejak kapan mulai batuk dan demam saat datang ke Indonesia.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Sampel Swap Dikirim ke RSHS
Zaini menyebut saat ini pasien sudah masuk ruang isolasi RSUD dr Slamet Garut dan mendapatkan penanganan medis dari tim penanganan.
"Sampel swab naso dan oropharing akan dilakukan di RSHS (Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung) untuk dikirim ke Litbangkes, Kementerian Kesehatan. Pasien sendiri memang akan dirujuk malam ini ke RSHS," tutupnya.
Setelah pasien dirujuk, disebut Zaini, keluarga dan rekan pasien yang sempat melakukan kontak akan dipantau langsung. Namun, pihaknya sendiri belum tahu siapa saja yang sudah melakukan kontak dengan pasien.
Reporter: Mochammad Iqbal
Sumber: Merdeka
Advertisement