Ludes Diborong karena Virus Corona, Pria dengan Kondisi Langka di Australia Kesulitan Membeli Tisu

Seorang pria dengan kondisi langka di Australia kesulitan mendapatkan tisu akibat panic buying terkait virus corona COVID-19

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 09 Mar 2020, 14:00 WIB
ilustrasi tisu (sumber: iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta Peter Oxford merasa bingung ketika dia tidak bisa menemukan tisu di toko akibat ludesnya benda itu terkait virus corona. Padahal, kondisi medis langkanya membuat pemuda asal Sydney, Australia itu membutuhkannya setiap hari.

Peter memiliki kondisi bernama Cystic Fibrosis. Mengutip Webmd, kondisi ini merupakan kelainan genetik yang mempengaruhi cara tubuh membuat mukus, zat yang membantu organ dan sistem bekerja dan membuatnya menjadi lebih kental seperti lem serta berpotensi menghalangi saluran di tubuh.

Kepada News.com.au, dikutip Senin (9/3/2020), Peter mengatakan dia tengah mengonsumsi obat-obatan yang membuatnya mengeluarkan banyak lendir. Sehingga, ini membuatnya membutuhkan sekotak tisu setiap hari.

Namun, semenjak merebaknya virus corona COVID-19 di Australia, warga panik dan memborong banyak barang setiap harinya, termasuk tisu. Kondisi ini membuatnya kesulitan mencari tisu bahkan di toko-toko kelontong.

"Saya hampir ingin menangis. Itu membuat saya sangat cemas. Orang-orang dengan disabilitas dirugikan dengan segala pembelian tisu toilet ini," kata Peter.

Simak juga Video Menarik Berikut Ini


Harganya Naik Tiga Kali Lipat

Rak-rak kosong tempat cairan pembersih tangan di sebuah supermarket di Sydney, Rabu (4/3/2020). Supermarket terbesar Australia mengumumkan batas pembelian tisu toilet dan pembersih tangan (handsanitizer) setelah terjadi panic buying akibat ketakutan penyebaran virus corona COVID-19 (PETER PARKS/AFP)

Ketika Peter membeli sekotak tisu, harganya tak masuk akal dan mencapai tiga kali lipat harga normal. Dia menemukan, satu kotak berisi 80 tisu mencapai 3,50 dolar atau sekitar 50 ribu rupiah.

"Biasanya satu dolar untuk 200 tisu. Saya tidak punya keluarga di dekat saya, saya mandiri. Kepanikan virus corona menghabiskan lebih banyak uang untuk orang-orang seperti saya," kata Peter dikutip dari Daily Star.

Demi mencari tisu, pria yang merupakan seorang pengusaha dan kreator sebuah kejuaraan dansa di Australia itu mengungkapkan dirinya pergi ke toko empat kali sehari dan sering tak mendapatkannya.


Terpaksa Meminta Tetangga

Tisu Toilet / Sumber: iStockphoto

Situasi tersebut tak membuat Peter kehilangan akal. Dia pun menempelkan sebuah catatan di lift apartemennya.

"Kepada para tetangga. Saya tidak bisa menemukan tisu dimana pun di supermarket. Saya memiliki Cystic Fibrosis dan membutuhkan itu untuk kebutuhan harian," tulis Peter.

Dia menambahkan, siapa pun yang memilikinya bisa memberikannya ke apartemennya. Sebagai gantinya, ia akan menukarnya untuk segulung tisu toilet.

Peter beruntung masih memiliki tetangga yang baik. Tak lama usai meninggalkan catatan itu, dia didatangi oleh seorang wanita yang mengaku memiliki kondisi serupa dengan Peter. Perempuan itu memberikannya sekotak tisu.

"Putranya menderita cystic Fibrosis jadi dia mengerti," ujarnya. Namun, karena tak bertahan lama, dia terpaksa melakukan pencarian tisu seperti biasanya. Ia pun masih terkejut bagaimana warga di negaranya sangat panik dengan situasi virus corona.

"Saya tinggal di Australia, saya bukan di negara dunia ketiga," ujarnya

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya