PM Muhyiddin Yassin Umumkan Kabinet Baru Malaysia Hari Ini

PM baru, Muhyiddin Yassin akan mengumumkan kabinet barunya pada hari ini.

oleh Benedikta Miranti T.V diperbarui 09 Mar 2020, 09:41 WIB
Muhyiddin Yassin menyatakan sumpah saat upacara pelantikannya sebagai Perdana Menteri Malaysia di Istana Negara, Kuala Lumpur, Minggu (1/3/2020). Upacara ini hanya satu pekan setelah Mahathir Mohamad mengundurkan diri sebagai PM Malaysia. (MASZUANDI ADNAN/MALAYSIA'S DEPARTMENT OF INFORMATION/AFP)

Liputan6.com, Kuala Lumpur - Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin diperkirakan akan menyerahkan susunan kabinetnya kepada Raja Malaysia Sultan Abdullah Shah pada pukul 11.00 waktu setempat, Senin (9/3/2020).

Kantor Perdana Menteri mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa setelah mendapatkan persetujuan raja, perdana menteri diharapkan untuk mengumumkan kabinetnya pada jam 5 sore di Putrajaya.

Melansir Channel News Asia, Senin (9/3/2020), Muhyiddin (72), dilantik sebagai perdana menteri kedelapan Malaysia di Istana Negara di Kuala Lumpur pada 1 Maret lalu. 

Sebuah koalisi baru, yang dibentuk oleh Partai Pribumi Bersatu Malaysia dari Muhyiddin, Organisasi Nasional Melayu Bersatu, Parti Islam Se-Malaysia dan lainnya, mengambil alih kekuasaan federal dari mantan koalisi yang berkuasa, Pakatan Harapan.

Ini terjadi setelah pengunduran diri Mahathir Mohamad yang tak terduga sebagai perdana menteri pada 24 Februari, setelah koalisinya runtuh di tengah-tengah pertempuran kekuasaan, hingga kemudian menjerumuskan negeri Jiran ke dalam kekacauan politik.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Konflik dengan PM Sebelumnya

Muhyiddin Yassin (kiri) menerima dokumen dari Raja Sultan Abdullah Sultan Ahmad Shah (kanan) sebelum disumpah sebagai Perdana Menteri Malaysia di Istana Negara, Kuala Lumpur, Minggu (1/3/2020). Muhyiddin Yassin menggantikan Mahathir Mohamad. (MASZUANDI ADNAN/MALAYSIA'S DEPARTMENT OF INFORMATION/AFP)

Dalam menunjuk Muhyiddin, istana mengatakan itu melampaui "panggilan kewajiban" dengan menemui semua anggota parlemen dan para pemimpin berbagai partai politik sebelum raja tiba pada keputusannya bahwa Muhyiddin adalah orang yang cenderung memimpin mayoritas di parlemen.

Hal ini diperdebatkan Mahathir Mohamad, yang mengklaim bahwa ia memerintah mayoritas.

Muhyiddin sejak itu menunda dimulainya proses parlemen dua bulan di tengah upaya oposisi, yang dipelopori oleh Mahathir, untuk menantang pemerintahannya dengan mosi percaya.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya