Pasien Virus Corona Meninggal di Italia Naik Jadi 366, yang Sembuh 622 Orang

Jumlah kematian di Italia naik hampir tiga kali lipat dari 133 kasus menjadi 366 kematian. Sementara itu, angka infeksi juga naik dari 1.492 kasus menjadi 7.375.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 09 Mar 2020, 12:37 WIB
Suami istri bersiap selfie di kota Duomo, Milan, Italia, Kamis (27/2/2020). Kementerian Kesehatan Italia, hingga Rabu 4 Maret, mencatat ada 3.089 orang yang terinfeksi Virus Corona COVID-19. Rinciannya, 2.706 kasus positif, 107 orang meninggal dunia, dan 276 orang sembuh. (AP Photo/Luca Bruno)

Liputan6.com, Roma - Korban tewas akibat Virus Corona yang menyerang Italia terus melonjak hingga Minggu, 8 Maret 2020. Angka kematian di Negeri Menara Pisa ini menyalip Korea Selatan.

Dikutip dari laman Channel News Asia, Senin (9/3/2020) kini, Italia ada di urutan kedua dalam jumlah kasus kematian terbanyak di dunia setelah China.

Jumlah kematian di Italia naik hampir tiga kali lipat dari 133 kasus menjadi 366 kematian. Sementara itu angka infeksi juga naik dari 1.492 kasus menjadi 7.375. Sementara, jumlah pasien yang sembuh mencapai 622.

Wabah ini sekarang telah menewaskan sekitar 3.800 orang dan menginfeksi lebih dari 109.000 di 99 negara.

Langkah yang diambil pemerintah Italia sejauh ini yaitu mengimbau agar masyarakat mengurangi aktivitas di luar ruangan.

Imbauan ini diberlakukan sampai 3 April mendatang. Melarang orang masuk atau meninggalkan wilayah utara Italia juga jadi kebijakan pemerintah.

Sejumlah kegiatan yang melibatkan banyak orang juga sementara dihentikan. Roma terpaksa menutup pameran blockbuster yang menandai 500 tahun sejak kematian master Renaissance Raphael.

Pertandingan sepak bola juga berlangsung secara tertutup. Presiden Asosiasi Pesepak Bola Italia Damiano Tommasi dalam akun media sosialnya mengatakan, "menghentikan sepak bola adalah hal yang paling berguna bagi negara kita saat ini."

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memuji langkah Italia yang berani melakukan karantina dan sejumlah antisipasi dalam penyebaran Virus Corona.

"Langkah berani," ujar Tedros Adhanom Ghebreyesus.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Nasib WNI di Italia?

Seorang pria melewati poster seniman Italia TVBOY bergambar Mona Lisa karya Leonardo da Vinci mengenakan masker dan memegang smartphone di Barcelona, Selasa (18/2/2020). Instalasi muncul setelah Mobile World Congress (MWC) 2020 batal digelar karena wabah virus corona yang mencekam. (PAU BARRENA/AFP)

Italia menerapkan kebijakan karantina alias lock down di beberapa wilayahnya yang terdampak Virus Corona (COVID-19), salah satunya wilayah Lombardia. Total ada 16 juta yang otomatis terisolasi akibat kebijakan ini.

Wilayah yang terisolasi adalah seluruh wilayah Lombardia, wilayah Veneto (Provinsi Venezia, Padova, Treviso), wilayah Emillia Romagna (Provinsi Modena, Parma, Piacenza, Reggio Emilia, Rimini), wilayah Piemonte (Provinsi Alessandria, Asti, Novara, Verbano, Vercelli), dan wilayah Marche (Provinsi Pesaro-Urbino).

Ada sekitar seribu WNI yang tinggal di daerah tersebut. KBRI Roma memastikan bahwa WNI di Italia dalam keadaan aman dan negatif Virus Corona.

"Saat ini tercatat terdapat 1.239 WNI yang tinggal menetap di berbagai wilayah tersebut," tulis Kementerian Luar Negeri dalam keterangan resminya.

"Hingga saat ini belum ada WNI yang terinfeksi COVID-19 di wilayah lockdown," jelas Kemlu.

KBRI Roma telah dan terus berkoordinasi dengan otoritas setempat, serta menjalin komunikasi dan koordinasi dengan para WNI di wilayah tersebut termasuk melalui berbagai koordinator wilayah masyarakat Indonesia. Para WNI memilih beraktivitas di rumah dan pada umumnya bersikap tenang.

"Suplai bahan pangan sehari-hari masih terjamin. KBRI Roma juga telah menyusun panduan langkah kontijensi dan menetapkan nomor hotline COVID-19 serta menyampaikan himbauan langkah-langkah pencegahan," jelas Kemlu.

Nomor Hotline Posko Penanganan COVID-19 KBRI Roma yang bisa dihubungi: +39 338 923 4243

Pihak KBRI meminta agar WNI tetap tenang, mengambil langkah pencegahan, dan selalu memantau informasi dari sumber resmi.

Berdasarkan pantauan peta Gis And Data, kasus Virus Corona di Italia adalah yang tertinggi di Eropa dengan keseluruhan 7.375 kasus. Total pasien meninggal ada 366 orang dan 622 sembuh.


Kasus Virus Corona di Washington D.C.

Pemandangan bendera nasional AS yang berkibar setengah tiang di Gedung Putih, Washington DC, Minggu (4/8/2019). Presiden Donald Trump memerintahkan bendera dikibarkan setengah tiang selama lima hari sebagai simbol dukacita atas dua penembakan massal di El Paso, Texas, dan Ohio. (Eric BARADAT/AFP)

Negara Adidaya sekelas Amerika Serikat pun tak luput dari virus ini. Seorang anggota marinir Amerika Serikat (AS) di kawasan Washington D.C. yang baru-baru ini pulang dari perjalanan luar negeri dinyatakan positif Corona. Hal ini diungkapkan Pentagon pada Sabtu, 7 Maret 2020.

Ini adalah kasus ketiga yang terkonfirmasi pada anggota pasukan AS yang terjangkit Virus Corona. Dua lainnya dari pasukan AS yang terinfeksi virus itu berada di Italia dan Korea Selatan, seperti dikutip dari Antara.

"Seorang anggota Marinir AS yang bertugas pusat instalasi di Fort Belvoir, Virginia, hari ini positif COVID-19 dan saat ini dirawat di Rumah Sakit Komunitas Fort Belvoir," kata juru bicara Pentagon Jonathan Hoffman di Twitter.

"Dia baru-baru ini kembali dari luar negeri dalam rangka urusan dinas," katanya.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya