Tarif Tol Japek dan Becakayu Mulai Terintegrasi Bulan Ini

Tarif Tol Jakarta-Cikampek (Japek) eksisting, Tol Japek II Elevated dan Tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu (Becakayu) terintegrasi mulai Maret ini.

oleh Maulandy Rizki Bayu Kencana diperbarui 09 Mar 2020, 13:20 WIB
Jalan Tol Jakarta-Cikampek II (Elevated) merupakan ruas jalan tol yang membentang dari Cikunir hingga Karawang Barat

Liputan6.com, Jakarta - Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Danang Parikesit, menargetkan tiga ruas tol secara tarif akan terintegrasi pada Maret 2020. Ketiga jalan tol tersebut yakni Tol Jakarta-Cikampek (Japek) eksisting, Tol Japek II Elevated dan Tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu (Becakayu).

"Kami tetap mengharapkan bulan Maret ini bisa tuntas. Beberapa waktu lalu kita harapkan kuartal pertama (2020) itu bisa tuntas soal integrasi tarif antara Jakarta-Cikampek, Jakarta-Cikampek elevated dan juga Becakayu," ujarnya di Jakarta, Senin (9/3/2020).

Danang mengatakan, tarif ketiga ruas tol itu akan sah terintegrasi pasca Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengeluarkan surat keputusan terkait integrasi sistem transaksi.

"Meskipun mereka belum selesai, tapi kan kita sudah bisa prediksi koneksinya ke mana, sharing traffic-nya akan seperti apa, sharing pendapatan nanti akan seperti apa. Sambil proses yang sama ada perbaikan peraturan menteri mengenai integrasi sistem transaksi," tuturnya.

Tak hanya Tol Becakayu serta Tol Japek Layang dan eksisting saja yang secara tarif terintegrasi, rencananya akan ada ruas tol tambahan yakni Tol Jakarta-Cikampek II Selatan sepanjang 62 km yang akan mengikuti.

"Kemungkinan nanti kalau Jakarta-Cikampek Selatan juga akan selesai, kita juga akan lakukan integrasi. Itu nanti akan kita lihat secara bersama-sama 4 ruas. Japek, Japek Elevated, Becakayu, dan Japek Selatan," ungkap dia.

Namun begitu, penentuan tarif di Tol Japek II Selatan belum akan segera terintegrasi, lantaran pengerjaan proyek jalan tol tersebut baru akan selesai sepenuhnya pada 2 tahun mendatang.

"Kalau yang Japek Selatan kan masih lama, masih dua tahun lagi. Nanti pada dua tahun berikutnya kalau dia sudah nanti akan kita review bersama-sama dengan penyesuaian tarif berikutnya. Sementara tiga ruas," pungkas Danang.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Dirut Waskita Karya Pastikan Tak Ada Lagi Air Terjun di Tol Becakayu

Aktivitas pekerja menggunakan kendaraan alat berat menyelesaikan pembangunan Tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu (Becakayu) seksi 1a rute Casablanca-Cipinang Melayu, Jakarta, Rabu (10/4). Pembangunan Tol yang memiliki panjang jalur 3,5 kilometer tersebut terus dikebut. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Direktur Utama Waskita Karya, I Gusti Ngurah Putra angkat bicara mengenai kejadian luapan air terjun dari konstruksi Jalan Tol Becakayu beberapa waktu lalu yang sempat viral. Menurutnya kejadian tersebut hanya bersifat insidental atau sementara waktu saja.

"Itu masih konstruksi jadi pas ujan, Drainase apa namanya belum sesuai jadwal. Kalau yang udah selesai kan drainase sudah terpasang. Itu cuma insidental aja," katanya saat ditemui di Kementerian BUMN, Jakarta, Senin (25/11/2019).

Dirinya memastikan seluruh proses pengerjaan sudah dirampungkan. Sehingga, kejadian tersebut dipastikan tidak terjadi lagi.

"Enggak. Sudah diperbaiki. Kemarin karena drainase belum tuntas terus ujannya besar ya kan beton semua tuh, melintas dikit. Gitu aja," tandasnya.

Sebelumnya, air terjun dadakan membuat heboh pengguna jalan di Kalimalang, Bekasi Barat, Kota Bekasi, Kamis (21/11). Air terjun tersebut merupakan luapan air dari konstruksi Jalan Tol Becakayu yang banjir akibat guyuran hujan deras sekitar satu jam di wilayah setempat.


Penanganan

Aktivitas pekerja menggunakan kendaraan alat berat menyelesaikan pembangunan Tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu (Becakayu) seksi 1a rute Casablanca-Cipinang Melayu, Jakarta, Rabu (10/4). Pembangunan Tol yang memiliki panjang jalur 3,5 kilometer tersebut terus dikebut. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Direktur Teknik & Operasi PT Kresna Kusuma Dyandra Marga, Ayuda Prihantoro sebagai kontraktor pembangunan menjelaskan, penyebab terjadinya curahan air tersebut karena adanya pengerjaan pipa drainage dan parapet menuju saluran bawah yang belum selesai. Sesuai dengan schedule penyelesaiannya adalah hari ini 22 November 2019.

Pada lokasi badan jalan yang terkena dampak curahan air tersebut mengalami banjir sepanjang kurang lebih 50 meter, karena saluran air pada badan jalan tersebut tidak sanggup menampung debit air akibat curahan hujan.

"Sesuai pantauan di lapangan kebetulan pada lokasi tersebut sedang ada galian untuk kabel telkom sehingga menambah disfungsi saluran," jelas Ayuda dikutip keterangannya.

Dia mengatakan, penanganan yang sudah di lakukan adalah dengan pembersihan dan mengerahkan pompa di lokasi kejadian. Selain itu, PT Kresna Kusuma Dyandra Marga selaku pemilik konsesi akan melakukan pelebaran drainage existing dan akan segera dieksekusi berkoordinasi dengan Kementerian PUPR untuk mencegah terulangnya genangan.

Reporter: Dwi Aditya Putra

Sumber: Merdeka.com 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya