Kasus Virus Corona Meningkat Drastis, Tim di Italia Kenakan Masker ke Lapangan

Meningkatnya penyebaran virus Corona di Italia membuat pertandingan sepak bola di sana kacau.

oleh Marco Tampubolon diperbarui 09 Mar 2020, 14:25 WIB
Pescara ketika masih berlaga di Serie A dan berhadapan dengan AS Roma, 27 April 2017. (FILIPPO MONTEFORTE / AFP).

Liputan6.com, Pescara - Klub Serie B, Pescara mengirimkan pesan tegas terkait merebaknya wabah virus Corona di Italia. Sebagai bentuk kekhawatiran terhadap penyebaran virus yang telah menjangkiti lebih dari 100 ribu orang di seluruh dunia itu, para pemain Pescara memutuskan mengenakan masker ke lapangan. 

Seperti dilansir Football Italia, aksi ini dilakukan saat Pescara bertarung melawan Benevento, Minggu, malam (8/3/2020) waktu setempat. Duel ini berlangsung tanpa penonton sesuai dengan istruksi pemerintah Italia menyusul tingginya peningkatan kasus penyebaran virus Corona di negaranya. 

"Khawatir dengan kesehatan pemain kami dan pemain lawan, kami memutuskan untuk masuk ke lapangan sembari mengenakan masker," bunyi prenyataan resmi Pescara usai pertandingan. 

 

"Melihat ini tidak ada dalam aturan, masker akan dilepas kalau diminta oleh wasit."  

 

Sepak bola Italia tengah dalam kemelut menyusul merebaknya wabah Corona di Negeri Pizza tersebut. Hingga saat ini, Italia menjadi negara dengan penyebaran virus Corona tertinggi di kawasan Eropa. Sejauh ini, Italia telah memiliki  7.375 kasus virus Corona dengan 366 orang di antaranya meninggal.

Pemerintah Italia telah melakukan upaya untuk meredam penyebaran virus ini termasuk meminta seluruh event olahraga termasuk sepak bola agar digelar tanpa penonton hingga 3 April mendatang. Pemerintah Italia juga memutuskan untuk mengisolasi sekitar 16 juta penduduk kota yang dianggap menjadi pusat epidemi, seperti Lombardia, Veneto, dan  Emilia-Romagna yang berada di sisi utara.    

 

Saksikan juga video menarik di bawah ini:


Kisruh Sepak Bola Italia

Para pemain berlatih sebelum laga Serie A antara Inter Milan dan Juventus di Allianz Stadium, Turin, Italia, Minggu (8/3/2020). Pertandingan yang dimenangkan Juventus 2-0 itu digelar tanpa penonton akibat kekhawatiran akan penyebaran virus corona (COVID-19). (Marco Alpozzi/LaPresse via AP)

Situasi di Italia dalam beberapa hari terakhir memang sangat mengkhawatirkan karena dalam 24 jam terakhir, jumlah kematian akibat virus Corona meningkat secara drastis dari 133 menjadi 366 orang. 

Karena itu, belakangan muncul wacana agar pertandingan sepak bola di Italia agar dihentikan selama krisis melanda. Seruan ini dilontarkan Kementerian Olahraga Italia dan Asosiasi Pemain Sepak Bola Italia (AIC). Menurut kedua badan tersebut, sangat riskan tetap menggelar pertandingan di tengah wabah yang terus meningkat. AIC bahkan mengancam akan menyerukan aksi boikot pertandingan. 

Namun permintaan ini tidak sejalan dengan stake holder lainnya. Pengelola Serie A, klub, dan federasi sepak bola Italia (FIGC) menganggap pertandingan tidak perlu dihentikan. Sebab langkah ini justru membuat kompetisi semakin kacau. Apalagi saat ini, seluruh laga sudah digelar tanpa penonton. 

 


Tarik Ulur Pertandingan

Bangku-bangku penonton di Stadion Alianz Arena, kosong saat Juventus menang 2-0 atas Inter Milan, Senin (9/3/2020) dini hari WIB. (Vincenzo PINTO / AFP)

Silang pendapat antarpemangku kepentingan itu berujung pada tertundanya duel AC Parma vs SPAL di Stadio Ennio Tardini Minggu (8/3/2020). Duel ini terancam batal atas permintaan Menteri Olahraga Vincenzo Spadafora. Dia meminta Liga Italia dihentikan demi menekan penyebaran virus Corona.

Pemain AC Parma yang sedang menunggu di lorong menuju lapangan kemudian kembali diminta masuk kembali ke kamar ganti. Negosiasi berlangsung sebelum akhirnya pertandingan diputuskan berlangsung pukul 13.45 atau 75 menit lebih lambat dari jadwal semula pada 12.30 waktu setempat.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya