Liputan6.com, Jakarta - Sejak Presiden Joko Widodo menyatakan dua warga Indonesia menjadi korban pertama akibat virus Corona, sejumlah event besar dibayang-bayangi ancaman pembatalan. Pasalnya, pemerintah juga merekomendasikan agar warga menghindari kerumunan untuk mencegah tertular penyakit yang belum ada vaksinnya itu.
Yang terbaru adalah event Mandiri Jogja Marathon 2020 yang sedianya akan digelar pada Sabtu, 28 Maret 2020. Setelah melalui pertimbangan dan masukan, panitia akhirnya memutuskan event lari tahunan tersebut diundur hingga 15-16 Agustus 2020.
Baca Juga
Advertisement
"Mohon maaf atas ketidaknyamanan yang disebabkan dari keputusan ini dan terima kasih atas pengertian Anda," demikian pernyataan yang diunggah melalui akun Instagram @mandiri_jogmar, Senin (9/3/2020).
Panitia menyatakan kesehatan semua orang yang terlibat dalam acara tersebut sebagai prioritas utama. Selanjutnya, panitia meminta para calon peserta yang sudah mendaftar bisa mengecek e-mail masing-masing perihal konsekuensi dari pengunduran jadwal itu.
Secara umum, para peserta terbagi dua dalam merespons pengumuman itu. Sebagian berpikir positif dan menganggap penundaan Jogja Marathon 2020 adalah momen untuk lebih mempersiapkan diri dalam lomba.
"Alhamdulillah bisa diambil keputusan yg tepat , meski harus ditunda demi keselamatan semua fihak. Ditunggu konfirmasi emailnya ya @mandiri_jogmar. Tetap semangat dan terus latihan.," tulis pemilik akun @puguh_sigit.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Lari di Seputar Candi Prambanan
Namun, sisanya menyayangkan penundaan harus terjadi karena mereka sudah mempersiapkan diri. "Min, pocari run solo tetep jalan kok. Kemarin volcano run juga terselenggara dengan lancar," komentar pemilik akun @erya.warandita.
Jogja Marathon adalah event lari yang memiliki empat kategori kompetisi, yakni 5K, 10K, Half Marathon, dan Full Marathon. Jalur lomba berada di lajur jalan umum dan jalan desa di area Prambanan dan Sleman DIY.
Meskipun ada banyak naungan pohon sepanjang jalur lomba, cuaca, kelembapan tinggi, kondisi jalan dan topografi yang menantang bisa mengancam. Lomba tersebut masuk jenis road race dengan kondisi jalan aspal yang sebagian besar permanen.
Advertisement