Korsel Siap Jemput Warganya di Iran Pakai Pesawat Carter

Korsel siap menjemput warganya di Iran karena kondisi di negara itu semakin tertekan akibat Virus Corona (COVID-19).

oleh Tommy K. Rony diperbarui 09 Mar 2020, 18:35 WIB
Menteri Luar Negeri Korea Selatan Kang Kyung-wha (tengah) mengenakan masker tiba untuk menghadiri konferensi untuk diplomat asing tentang situasi wabah virus corona di Korea, di kementerian luar negeri di Seoul, Jumat (6/3/2020). (Jung Yeon-je/Pool Photo via AP)

Liputan6.com, Seoul - Korea Selatan menyiapkan pesawat carter untuk menjemput pulang sekitar 80 warganya dari Iran. Kebijakan ini diambil mengingat Iran memiliki kasus Virus Corona (COVID-19) tertinggi di Timur Tengah.

Kementerian Luar Negeri Korsel menyorot berkurangnya persediaan obat-obatan dan perlengkapan pelindung di Iran. Penjemputan ini bersifat sukarela. Masih ada sekitar 140 warga Korsel yang tetap berada di Iran.

"Kami membuat berbagai persiapan tanpa adanya masalah, seperti menghitung berapa yang mau ikut penerbangan dan mengatur pesawatnya," ujar pejabat Kemlu Korsel seperti dikutip kantor berita Yonhap, Senin (9/3/2020).

Pemerintah Korsel rencananya menjemput warganya dari negara pihak ketiga seperti Uni Emirat Arab atau Qatar. Dari sana, pesawat akan membawa warga Korsel pulang.

Warga Korsel yang berkewarganegaraan ganda juga boleh ikut penerbangan ini. Usai tiba di Korsel, warga yang dievakuasi akan dikirim ke akomodasi sementara.

Mereka akan menetap di fasilitas tersebut sembari melalui uji Virus Corona. Apabila negatif, para warga Korsel itu tetap harus mengkarantina diri selama dua minggu.

Kasus Virus Corona di Korsel relatif tinggi yakni 7.382 kasus per Senin sore. Terdapat 51 pasien meninggal dan 118 sembuh.

Sementara, total kasus Virus Corona di Iran mencapai 6.566 pasien. Sebanyak 194 pasien meninggal dan 2.134 pasien sembuh.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:


Kasus Korsel Tembus 7.000

Petugas medis beristirahat saat menunggu pasien virus corona (COVID-19) di luar sebuah rumah sakit di Daegu, Korea Selatan, Minggu (23/2/2020). Korea Selatan mengonfirmasi 293 kasus baru virus corona pada 4 Maret 2020 sore. (YONHAP/AFP)

Kasus di Korsel tembus 7.000 angka. Tingginya kasus di Korsel karena pemerintah jor-joran melakukan tes, sehingga tak ada kasus yang tak terdeteksi.

Mayoritas pasien meninggal di Korsel adalah lansia yang sudah memiliki penyakit lain.

Yonhap melaporkan 63 persen kasus terkait dengan sekte Gereja Shincheonji di kota Daegu. Pemerintah Korsel melancarkan pemeriksaaan besar-besaran ke 210 ribu anggota gereja itu.

Hari Minggu kemarin, ada 248 kasus baru yang dideteksi, dan 190 berasal dari Daegu dan 26 di Gyeongsang. Jumlah kasus baru pada hari itu lebih rendah dalam beberapa hari terakhir.

Angka pasien di Seoul berjumlah 130 orang dan di Busan ada 96 pasien. Wakil Menteri Kesehatan Kim Ganglip berkata penyebaran Virus Corona menunjukan perlambatan, tetapi penularan di luar Daegu dan Gyeongsang Utara bertambah.

"Ini saatnya kita harus fokus membuat usaha besar-besaran untuk mengurangi angka penularan baru," ujar Kim.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya