Kapolri Ancam Copot Jabatan Polisi yang Tak Serius Tangani Karhutla

Kapolri Jenderal Idham Aziz meminta seluruh Kapolda yang daerahnya rawan karhutla menindak tegas pemicu titik api, baik itu perorangan ataupun korporasi.

oleh M Syukur diperbarui 10 Mar 2020, 02:00 WIB
Kapolri Jenderal Idham Aziz ketika memberikan arahan saat peluncuran aplikasi Lancang Kuning Nusantara di Pekanbaru. (Liputan6.com/M Syukur)

Liputan6.com, Pekanbaru - Kapolri Jenderal Idham Aziz meminta seluruh Kapolda yang daerahnya rawan kebakaran hutan dan lahan menindak tegas pemicu titik api. Baik itu perorangan ataupun korporasi, dia meminta tidak ada tebang pilih dalam penegakan hukum.

Kepada 11 Polda rawan kebakaran lahan di Pulau Sumatra dan Kalimantan, Idham menaruh harapan besar agar titik api tidak menimbulkan kabut asap. Menurutnya, persoalan menahun ini sudah menjadi perhatian global.

"Luruskan saja semua, baik itu perorangan ataupun korporasi. Untuk di Riau, saya ucapkan terimakasih karena sudah ada 44 orang ditangkap," kata Idham di Pekanbaru saat peluncuran aplikasi Lancang Kuning Nusantara, Senin siang, 9 Maret 2020.

Idham menyatakan masih memegang teguh arahan Presiden Joko Widodo untuk mencopot jajaran yang tidak serius dan memberikan reward kepada personel yang bekerja keras mengantisipasi karhutla.

"Saya masih lurus dengan Presiden, saya yang jelas-jelas saja, capek pakai teori. Kalau kerja baik saya reward, kalau tidak baik saya singkirkan," tegas Idham di hadapan 11 Kapolda dan seluruh Kapolres di Riau.

Di sisi lain, Idham mengaku menghargai upaya Kapolda Riau Irjen Agung Setya Imam Effendi karena telah membuat aplikasi Lancang Kuning untuk deteksi dini kebakaran lahan. Aplikasi ini dilengkapi data primer titik panas, pemilik lahan dan personel terdekat dengan lokasi kebakaran.

Idham berharap 11 Polda yang sudah mulai menerapkan aplikasi ini memanfaatkan secara baik agar kabut asap tidak terjadi lagi. Dia pun meminta setiap Kapolda bergandengan tangan dengan TNI dan instansi di Satgas Karhutla.

"Kalau pelaksanaannya tidak seperti yang direncanakan itu juga tidak bagus. Ini permasalahan global, selesaikan bersama-sama," tegas Idham.

Sementara itu, Kapolda Riau Irjen Agung melalui Kabid Humas Komisaris Besar Sunarto menyebut tersangka karhutla bertambah setiap harinya. Hingga kini, jajaran Polres di Polda Riau sudah menangkap 46 terduga pembakar lahan.

Dari jumlah itu, sudah ada 189 hektare lebih lahan disegel sebagai barang bukti. Paling banyak terdapat di Bengkalis yaitu 127 hektare dengan 11 tersangka. Berikutnya menyusul Rokan Hilir dengan 29 hektare lebih dan 13 tersangka.

Jumlah itu masih bersifat perorangan dan belum ada tersangka kebakaran lahan dari korporasi. Untuk perusahaan sendiri, penanganannya lebih ekstra dan akan ditangani Polda Riau langsung jika ditemukan unsur kesengajaan.

"Berikutnya ada Indragiri Hilir dengan 6 tersangka, lalu Siak dan Kepulauan Meranti masing-masing 4 tersangka serta Indragiri Hulu dan Kota Dumai masing-masing 3 tersangka," kata Sunarto.

"Terakhir Polresta Pekanbaru 2 tersangka. Dari ssemu tersangka tadi, 26 perkara masih penyidik dan dan 13 perkara tahap I atau dalam tahap penelitian oleh jaksa," sambung Sunarto.

 

Simak video pilihan berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya