Jakarta - Bruno Fernandes tidak membutuhkan waktu lama untuk memberi dampak positif bagi Manchester United. Bergabung dari Sporting CP pada bursa transfer Januari 2020, dia menunjukkan mentalitas elite pemain bertipe pemenang.
Kontribusi terbaru Fernandes adalah assist pada laga kontra Manchester City di Old Trafford, Minggu (8/3/2020). Umpannya mengawali terjadinya gol Anthony Martial pada laga tersebut. Setan Merah akhirnya menyudahi laga dengan kemenangan 2-0.
Advertisement
Kemenangan itu terasa krusial karena menjaga asa Manchester United merebut tiket ke Liga Champions musim depan. Tim besutan Ole Gunnar Solskjaer terpaut tiga angka dari Chelsea di posisi keempat, yang menjadi batas jatah ke Liga Champions.
Dalam lima laga yang dijalani bersama Setan Merah, Fernandes tercatat membukukan tiga gol dan tiga assist. Manchester United juga tak terkalahkan sepanjang periode tersebut.
Pemain asal Portugal itu seperti menjadi jawaban atas masalah di lini tengah Manchester United. Skuat MU juga tampak lebih energik dengan kehadirannya.
Bruno Fernandes juga dinilai telah menunjukkan kualitas kepemimpinannya meskipun baru sekitar tiga bulan hijrah ke Old Trafford. Dia kerap dipuji karena punya punya mentalitas apik di dalam maupun luar lapangan. Bahkan, sudah yang menggadang-gadangnya sebagai kapten masa depan Manchester United.
Seperti apa mentalitas elite ala Fernandes sejak gabung Manchester United? Berikut ini The The Times mengungkap bukti-bukti detailnya seperti dilansir Give Me Sports.
1. Tak Tergiur Perayaan, Pilih Langsung Latihan
Pada 30 Januari 2020, Bruno Fernandes resmi meneken kontrak dengan Manchester United. Hari itu bertepatan dengan ulang tahun ketiga putrinya. Jika ditambah fakta baru saja meneken kontrak besar, Fernandes sebenarnya berhak merayakan momen tersebut.
Namun, pemain asal Portugal tersebut sama sekali tak punya keinginan merayakan momen tersebut. Dia malah mendatangani manajer MU, Ole Gunnar Solskjaer. "Bisakah saya berlatih sekarang?" tanya Fernandes ke Solskjaer.
Padahal saat itu para pemain MU sedang tidak ada di kompleks latihan tim di Carrington. Namun, Bruno Fernandes sepertinya tak peduli. Sang gelandang hanya ingin mempersiapkan diri menghadapi laga kontra Wolverhampton Wanderers.
Keesokan harinya, Fernandes baru berlatih bersama rekan-rekan setimnya untuk kali pertama. Dia membuat semua orang terkesan karena beberapa kali berteriak kepada rekan setimnya. "Berikan bola kepada saya!"
Advertisement
2. Tak Ingin Wawancara Mengganggu Persiapan
Bruno Fernandes juga pernah memolak wawancara sebelum dan setelah pertandingan. Tentu saja sikapnya itu ada alasannya.
Pemin berusia 25 tahun tersebut tak mau wawancara itu mengganggu persiapan dan pemulihan dirinya sebelum dan sesudah pertandingan. Dia benar-benar ingin fokus sepenuhnya ke pertandingan.
3. Tak Segan Lontarkan Pendapat
Bruno Fernandes tak susah beradaptasi dengan klub barunya. Meskipun bersikap sopan, dia tak segan-segan mengungkapkan opininya terkait kinerja tim.
Sikap blak-blakan Bruno Fernandes tersebut tampaknya berimbas positif. Manchester United menunjukkan perubahan ke arah positof sejak kedatangan Bruno Fernandes.
"Jika dia merasa sesuatu berjalan tak benar, dia akan mengatakannya," kata salah seorang sfat di Manchester United tentang karakter Fernandes.
Advertisement
4. Tak Cepat Puas
Mentalitas elite Bruno Fernandes juga ditunjukkan setelah hasil imbang kontra Everton di Premier League. Dia mencetak gol pertama untuk Manchester United melalui permainan terbuka. Namun, dia sama sekali merasa tak punya karena MU hanya menuai hasil 1-1.
Meskipun kehilangan poin, sebagian besar pemain Manchester United di ruang ganti merasa cukup puas. Itu disebut hasil yang cukup baik.
Tetapi, Bruno Fernandes tak sependapat. Dia bilang kepada rekan-rekannya bahwa semestinya mereka marah karena gagal meraih tiga poin.
5. Tak Takut Tunjukkan Kekesalan kepada Rekan Setim
Bruno Fernandes terhitung masih sangat baru di Manchester United. Tapi, dia tak takut menunjukkan ketidaksukaan jika ada temannya yang bermain kurang menjanjikan.
Salah satu korbannya adalah Juan Mata. Fernandes terlihat melontarkan "tatapan mematikan" karena Mata kalah dalam perebutan bola pada laga kontra Derby County.
Sumber: The Times, Give Me Sport
Disadur dari: Bola.com (Penulis: Yus Mei Sawitri/Editor: Yus Mei Sawitri, published 9/3/2020)
Advertisement