Intip Upaya Perusahaan di Dunia Hadang Virus Corona Menyebar ke Pekerja

Salah satu himbauan mencegah penularan Virus Corona, adalah mencuci tangan sesering mungkin dan menyeluruh.

oleh Nurmayanti diperbarui 09 Mar 2020, 20:00 WIB
Pelancong asal Wuhan China dan kota-kota lain mengantre untuk melewati pemindai suhu tubuh di Bandara Internasional Narita, Narita, Tokyo, Kamis (23/1/2020). Jepang meningkatkan pengamanan untuk mewaspadai penyebaran virus corona asal China. (AP Photo/Eugene Hoshiko)

Liputan6.com, Jakarta Wabah Virus Corona diprediksi melemahkan perekonomian global, selain berdampak ke segi kesehatan masyarakat. Upaya mencegah penyebaran Virus Corona dilakukan berbagai pemerintahan di dunia.

Tak luput, langkah antisipasi dan pencegahan Virus Corona ikut diterapkan perusahaan di seluruh dunia.

Berikut beberapa langkah yang dilakukan dunia usaha, dalam rangka mencegah penyebaran Virus Corona, seperti mengutip laman BBC, Senin (9/3/2020):

1. Pasang pengingat waktu sebagai penanda waktu mencuci tangan

Salah satu himbauan mencegah penularan Virus Corona, adalah mencuci tangan sesering mungkin dan dengan benar.

Seperti langkah Kepala Eksekutif Agensi Pemasaran Digital Reboot, Shai Aharony yang mewajibkan pekerjanya mencuci tangan setiap 30 menit. Jika mereka lupa maka akan ada jam yang menjadi pengingat, di salah satu meja dan hanya berbunyi setiap setengah jam.

Bahkan keyboard dan mouse dilarang keras dipakai di Reboot.  "Dan siapa pun yang telah ke lokasi berisiko tinggi sejak wabah telah diminta untuk tinggal di rumah selama dua minggu, dengan dibayar penuh," jelas dia.

2. Bekerja dari rumah 

Upaya perusahaan mencegah Virus Corona menyebar adalah dengan mengizinkan karyawan bekera dari rumah. Salah satunya diterapkan perusahaan perangkat lunak Quantiq yang secara teratur mengizinkan karyawan bekerja dari rumah satu atau dua hari dalam seminggu.

Namun, wabah Corona membuat semua staf diminta bekerja dari jarak jauh.

Selain itu, perusahaan meminta staf yang melakukan perjalanan ke kantor untuk menghindari bepergian di jam sibuk.

"Kami mungkin bereaksi berlebihan dengan langkah-langkah ini, tetapi kami lebih memilih aman daripada menyesal. Sangat penting kami mengutamakan karyawan dan klien kami dan mengurangi risiko dengan bepergian lebih sedikit. Tim kami yang berbasis di kantor Manila kami juga bekerja dari rumah," ujar Lisa Lancaster, Manajer Bisnis Quantiq.

 

 


3. Tidak berjabat tangan

Ilustrasi mencuci tangan (iStockphoto)

Salam jabat tangan bisa menjadi hal yang tidak dilakukan para pebisnis. Ini demi menghindari menyebarnya Virus Corona.

Menteri Jerman baru-baru ini terlihat menolak untuk menjabat tangan Kanselir Angela Merkel pada sebuah pertemuan.

Direktur Penyakit Pandemi Organisasi Kesehatan Dunia, Sylvie Brand, me-retweet saran tentang cara lain menyapa orang tanpa berjabat tangan. Ini seperti menggunakan siku, melambai dan memakai kaki , di mana orang saling menyapa dengan mengetuk tumit.

4. Mengurangi perjalanan dan membatalkan acara

Beberapa perisajaamm memberi tahu staf untuk tidak bepergian kecuali itu benar-benar penting. Twitter telah menangguhkan semua perjalanan bisnis dan acara non-kritis untuk stafnya.

Amazon dan Goldman Sachs juga telah melarang semua perjalanan staf yang tidak penting. Terutama ke daerah-daerah yang sangat parah seperti provinsi Hubei di Cina, Italia Utara, dan Iran.

 5. Melakukan pekerjaan yang terus tertunda

Wabah coronavirus memberi beberapa perusahaan kesempatan untuk mengejar ketinggalan dengan beberapa pekerjaan yang biasanya dikerjakan

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya