Liputan6.com, Bandung Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Jawa Barat Berli Hamdani menyebutkan, sedikitnya 15 orang meninggal dunia akibat terserang demam berdarah dengue (DBD) periode Januari hingga awal Maret 2020 di kawasan tersebut.
Berli menjelaskan, dari jumlah tersebut cenderung menurun dibandingkan dengan periode yang sama pada 2019 lalu.
"Untuk 2020 ini dari sisi tren menurun dibanding periode yang sama pada 2019. Jadi menurunnya cukup drastis dari 26 ribu kasus tahun lalu, sekarang 4.192 kasus," katanya di Bandung, Senin (9/3/2020).
Adapun jumlah kematian akibat DBD pada periode Januari tahun lalu mencapai 26 orang. Lalu pada Februari, sebanyak 23 orang meninggal dunia.
Baca Juga
Advertisement
"Sedangkan di 2020 dari periode yang sama Januari Maret 15 meninggal," ucapnya.
Meski mengalami tren penurunan kasus penyakit dan kematian yang diakibatkan, DBD tetap terkategori kejadian luar biasa atau KLB. Hal itu berdasarkan angka yang cukup siginifikan atas kematian pasien.
"Target kita bagaimana caranya agar kasusnya mungkin tidak bisa kita tekan sampai hilang tapi jangan sampai ada yang meninggal lagi," ungkap Berli.
Menurutnya, kasus terbesar DBD terjadi di berbagai daerah. Kebanyakan terjadi di daerah dengan kepadatan penduduk yang tinggi seperti di Kabupaten Bogor, Kota Bandung, dan Kota Depok.
"Rata-rata terjadi di kota besar. Selain karena penduduknya besar, banyak tempat berlindungnya nyamuk," ucapnya.
Adapun upaya yang dilakukan Pemerintah Provinsi Jabar untuk menekan kasus DBD terus dilakukan.
"Untuk antisipasi DBD tidak lain mengimbau masyarakat melakukan gerakan bersih-bersih lingkungan. Serta melaksanakan 3 M (menguras, menutup dan mengubur)," ujar Berli.
Simak video pilihan di bawah ini: