Cendekiawan NU: Tolak Aksi Intoleransi Terhadap Ahmadiyah

Dia meminta setiap kelompok menghormati eksistensi kelompok lain, termasuk Ahmadiyah yang disebut sudah ada sebelum kemerdekaan Indonesia.

oleh Liputan6.com diperbarui 10 Mar 2020, 06:45 WIB
Anggota Tim Transisi Kemenpora, Zuhairi Misrawi, memberikan keterangan pers terkait pelaksanaan Turnamen Piala Kemerdekaan di Kantor Kemenpora, Senayan, Jakarta. Jumat (7/8/2015). (Bola.com/Arief Bagus)

Liputan6.com, Jakarta Cendekiawan Nahdlatul Ulama Zuhairi Misrawi mengajak masyarakat menolak aksi intoleransi terhadap kelompok Ahmadiyah yang ada di Indonesia. Hal itu menyusul rencana sejumlah ormas yang hendak menggelar demonstrasi menolak Ahmadiyah di Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

"Perlu ditegaskan bahwa setiap warga mempunyai hak berorganisasi, berkelompok, dan menyampaikan pendapat. Maka dari itu, setiap kelompok hendaknya menghormati eksistensi kelompok lain, khususnya eksistensi Ahmadiyah yang sudah ada di negeri ini sejak sebelum kemerdekaan Republik Indonesia," kata Zuhairi dalam keterangan tertulis, Selasa (10/3/2020).

Dia menduga, aksi demonstrasi tersebut merupakan buntut Surat Edaran Bupati Bogor Ade Yasin yang melarang aktivitas Ahmadiyah di wilayahnya. Dia menilai, sikap Bupati Bogor tersebut justru berpotensi menimbulkan situasi tidak kondusif di wilayahnya sendiri.

Zuhairi pun menegaskan, bahwa Ahmadiyah merupakan saudara sesama muslim yang juga melaksanakan rukun iman dan rukun Islam. Hanya ada sedikit perbedaan dengan kelompok yang lain dalam beberapa hal.

"Dan tugas kita agar saling menghormati dan saling menghargai. Maka dari itu, saya menolak adanya aksi intoleransi atas Ahmadiyah. Bupati dan sejumlah ormas hendaknya membangun sikap toleran di dalam intra-agama. Ahmadiyah ada hampir di sebagian besar pelosok negeri ini, dan mereka dapat melakukan ibadah dan aktivitas secara damai, bahkan bekerja sama dengan berbagai elemen bangsa, khususnya Nahdlatul Ulama. Mereka aktif dalam kegiatan donor darah, donor mata, kebersihan kota, pendidikan, dan aktivitas kemanusiaan lainnya," katanya.

Ketua Moderate Muslim Society (MMS) itu meminta semua pihak tidak meniru sikap India yang baru saja mengesahkan undang-undang bernuansa intoleran terhadap umat Islam. Sehingga memunculkan sikap represif terhadap umat Islam.

"Ada sebagian kelompok yang mendemo dan memprotes terhadap sikap pemerintah India tersebut, tetapi di sisi lain mereka justru melakukan hal yang sama yaitu intoleran dan represif terhadap kelompok Ahmadiyah. Ini justru sangat tidak masuk akal," ucap Zuhairi menandaskan.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya