Pentingnya Peran Tenaga Kesehatan Perempuan dan Muda di Tengah Darurat Kesehatan Dunia

Dalam situasi darurat kesehatan seperti virus corona, tenaga kesehatan dan berusia muda yang saat ini paling banyak di dunia, menjadi yang terdepan dalam penanganan pasien

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 10 Mar 2020, 18:00 WIB
Dokter melihat gambar saat memeriksa pasien yang terinfeksi virus corona (Covid-19) di Rumah Sakit Palang Merah di Wuhan, 16 Februari 2020. Jumlah korban meninggal akibat virus corona (Covid-19) di seluruh dunia hingga Minggu (8/3) pagi sudah mencapai 3.570 orang, terbanyak masih di China. (STR/AFP)

Liputan6.com, Jakarta Setidaknya, kini ada 60 persen tenaga kesehatan di dunia adalah perempuan. Selain itu, banyak dari tenaga kesehatan di dunia saat ini berusia muda. Maka dari itu, peran mereka penting khususnya ketika berhadapan dengan situasi darurat kesehatan seperti wabah infeksi virus corona atau COVID-19.

"Berdasarkan data global memang tenaga kesehatan yang paling banyak adalah tenaga kesehatan perempuan," kata Penasehat Gender dan Pemuda untuk World Health Organization (WHO) Diah Saminarsih.

Ditemui di kantor Center for Indonesia's Strategic Development Initiatives (CISDI) beberapa waktu yang lalu, ditulis Selasa (10/3/2020), Diah mengatakan bahwa saat ini, usia tenaga kesehatan semakin muda.

"Jadi kita akan melihat di hampir seluruh negara di dunia, usia tenaga kesehatan yang perempuan dan muda. Merekalah yang akan menangani pasien ini, terutama dalam konteks darurat kesehatan," kata Diah.

Simak juga Video Menarik Berikut Ini


Butuh Peningkatan Kapasitas

Dokter memeriksa kondisi pasien kritis virus corona atau COVID-19 di Rumah Sakit Jinyintan, Wuhan, Provinsi Hubei, China, Kamis (13/2/2020). China melaporkan 254 kematian baru dan lonjakan kasus virus corona sebanyak 15.152. (Chinatopix Via AP)

Karena itulah, diperlukan sebuah perhatian khusus agar tenaga kesehatan yang terjun di dalam sistem kesehatan agar dapat memberikan pelayanan yang terbaik.

Dalam konteks kedaruratan kesehatan, Diah mengatakan perhatian khusus yang dimaksud adalah peningkatan kapasitas.

Diah mengatakan, dalam situasi darurat kesehatan semacam ini, tenaga kesehatan perempuan dan muda harus dipastikan memiliki bekal dan keahlian untuk menangani kondisi tertentu.

"Itulah yang diberikan oleh WHO dan itu open source, bisa diakses melalui websitenya WHO dan juga WHO memang memberikan technical assistant untuk peningkatan kapasitas tenaga kesehatan dalam menghadapi outbreak," kata Diah.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya