Jepang Tegaskan Warga Negaranya di Indonesia Bukan Penyebar Virus Corona

Jepang menyatakan mendukung kebijakan yang dikeluarkan Pemerintah Indonesia terkait pencegahan penyebaran infeksi Virus Corona.

oleh Tanti Yulianingsih diperbarui 10 Mar 2020, 12:41 WIB
Ilustrasi bendera Jepang (AFP/Toru Yamanaka)

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Jepang mendukung kebijakan yang dikeluarkan Pemerintah Indonesia terkait pencegahan penyebaran infeksi Virus Corona. Seperti yang telah disampaikan Presiden Joko Widodo, yang harus dikhawatirkan adalah berita-berita hoaks dan reaksi berlebihan.

"Warga Negara Jepang yang tinggal di Indonesia bukan merupakan sumber penyebaran Virus Corona, melainkan sahabat Indonesia," demikian keterangan pihak Jepang melalui kedutaan di Jakarta, Selasa (10/3/2020).

"Mari kita bersama-sama berupaya menanggulangi isu Virus Corona," jelas pihak Jepang.

Sebelumnya, Jokowi kembali mengimbau masyarakat untuk tetap waspada, tenang, dan beraktivitas seperti biasa setelah ada kasus Virus Corona di Indonesia.

"Perlu saya sampaikan bahwa gejala Virus Corona mirip seperti flu. Dan, faktanya sebagian besar dari pasien yang ada, baik di Wuhan, Jepang, Iran, dan Italia, hampir semuanya dapat sembuh dan pulih kembali," kata Jokowi di Istana Kepresidenan pada Selasa, 3 Maret 2020.

Oleh sebab itu, Jokowi mengatakan kita tidak perlu takut meskipun Virus Corona sudah ada di Indonesia. "Jadi, kita tidak perlu ketakutan, tetapi tetap harus hati-hati, dan waspada dalam beraktivitas," ujarnya.

Simak video pilihan berikut:


Berdoa untuk Kesembuhan Pasien Virus Corona di Indonesia

Presiden Joko Widodo memberikan sambutan saat membuka rapat kerja Kementerian Perdagangan 2020 di Istana Negara, Jakarta, Rabu (4/3/2020). Jokowi meminta dalam raker ini dapat mempercepat prosedur-prosedur yang sebelumnya sangat lama dan berbelit-belit. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Lebih lanjut Jokowi mengajak seluruh masyarakat untuk mendoakan dua orang pasien di Depok yang positif Virus Corona, agar pulih kembali.

"Seluruh masyarakat untuk sama-sama berdoa, memberikan dukungan, dan empati kepada dua pasien," katanya.

Jokowi juga mengatakan bahwa telah memerintahkan Menteri Kesehatan Republik Indonesia untuk mengingatkan agar rumah sakit dan pejabat pemerintahan tidak membuka data pasien positif Virus Corona di Indonesia.

"Kita harus menjaganya, tidak boleh dikeluarkan ke publik. Ini etika. Secara psikologis mereka tidak tertekan dan segera sembuh, dan pulih kembali," ujarnya.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya