Liputan6.com, Jakarta Twitter, platform media sosial, mendorong karyawannya untuk bekerja dari rumah sebagai bagian dari upaya membatasi penyebaran Virus Corona.
Perusahaan raksasa di bidang teknologi, Google dan bank investasi JPMorgan juga menjadi perusahaan yang dilaporkan tengah menguji kebijakan bekerja dari luar kantor sebagai salah satu bentuk pencegahan penyebaran virus Corona.
Melansir laman CNBC, Rabu (11/3/2020) penyebaran Virus Corona membuat kebijakan bekerja dari rumah semakin lumrah terjadi di dunia kerja.
Baca Juga
Advertisement
Joe Hirsh, pakar komunikasi dan kepemimpinan mengaku yakin merebaknya Virus Corona memungkinkan bekerja dari rumah menjadi hal yang semakin biasa.
Dia beranggapan bahwa jika lebih banyak perusahaan yang mengikuti jejak Twitter dan Google, dapat terjadi pergeseran tempat kerja yang lebih dinamis.
Waki presiden di bidang bakat EMEA di Linkedlin, Jon Addison sepakat bahwa pengusaha dapat merasa dunia bisnis lebih menantang jika tidak mengembangkan kebijakan yang baru di situasi yang baru.
Addison juga menyoroti Virus Corona yang dianggap dapat menjadi wake-up call atau alarm untuk memulai perubahaan sistem kerja tersebut.
Terlebih dia menambahkan, bekerja dari rumah terbukti memberi banyak manfaat untuk tugas-tugas tertentu yang memerlukan fokus mendalam.
Tonton Video Ini
Meningkat
Stephen Shih, seorang partner perusahaan konsultasi manajemen global Bain & Company juga yakin bahwa virus Corona telah menjadi salah satu pemicu meningkatnya pola kerja dari luar kantor.
Dia juga menjelaskan, perkembangan teknologi konferensi video yang lebih murah dan mudah didapat juga berperan dalam menigkatnya jumlah penerapan kebijakan tersebut. Meski begitu, dia menegaskan COVID-19 benar-benar telah meningkatkan tren bekerja secara remote tersebut.
Di Amerika Serikat, hanya sepertiga dari masyarakat yang saat ini dilaporkan bekerja dari luar kantor.
Data tersebut diperoleh dari survei yang digelar Workhuman di Amerika Serikat pada 2.613 pegawai tetap di sana.
Sementara data global dari perusahaan statistik Kantar menemukan bahwa dari 33 ribu orang, 33 persen diantaranya menghargai pekerjaan di mana mereka dapat bekerja dari rumah.
Advertisement