Jasa Raharja Turunkan 2.000 Personel Amankan Mudik Lebaran 2020

Dirut Jasa raharja menghimbau pemudik untuk menghindari penggunaan sepeda motor.

oleh Liputan6.com diperbarui 10 Mar 2020, 15:40 WIB
Mudik Gratis Bareng BUMN/Stella Maris.

Liputan6.com, Jakarta - Direktur Utama PT Jasa Raharja (Persero) Budi Rahardjo Slamet mengatakan bahwa hampir 2.000 personilnya akan diturunkan untuk mengamankan musim mudik dan penambahan hari libur nasional yang baru saja ditetapkan oleh pemerintah Indonesia.

"Dalam even besar jasa Raharja menurunkan 1.800-2.000 orang, yang seluruhnya berada di lapangan untuk monitor," tegas Dirut Jasa Raharja di Kementerian BUMN, Jakarta, Selasa (10/3/2020).

Nantinya, Jasa Raharja bakal menerapkan sistem shifting atau bergilir selama 24 jam. Bagi daerah dengan angka rawan Kecelakaan yang cukup tinggi menurut data Kepolisian Republik Indonesia.

Dalam kesempatan itu, dirinya juga menghimbau terhadap sejumlah pemudik untuk menghindari penggunaan sepeda motor, karena di anggap membahayakan keselamatan pengendarannya.

"Motor ini tidak dirancang untuk digunakan oleh pemudik dengan jarak jauh," imbuh dia.

Untuk itu ia meminta pemudik bermotor untuk memanfaatkan program mudik gratis bersama BUMN. Karena di nilai lebih aman serta dapat menekan angka kecelakaan lalu lintas pada musim mudik lebaran.

"Mudik gratis oleh kolaborasi antar BUMN, untuk memfasilitasi masyarakat Indonesia yang akan mudik," tegasnya.

Reporter: Sulaeman

Sumber: Merdeka.com


Jasa Raharja Pastikan Percepat Klaim Santunan Kurang dari 2 Hari

Direktur Operasional PT Jasa Raharja (Persero), Amos Sampetoding

PT Jasa Raharja (Persero) yang saat ini genap berusia 59 tahun, sebuah pencapaian waktu yang cukup panjang dalam melayani negeri ini, khususnya dalam hal memberikan perlindungan kepada masyarakat yakni dalam bentuk menyantuni korban kecelakaan angkutan penumpang umum dan korban kecelakaan lalu lintas jalan. 

Bagaimana Jasa Raharja dapat memberikan pelayanan kepada masyarakat yang tengah berduka mengalami musibah kecelakaan, bukan sekedar memberikan santunan yang sifatnya material. Oleh karena itu, dari tahun ke tahun membenahi diri adalah bagian dari fokus utama Jasa Raharja agar pelayanan kepada masyarakat terus berkembang ke arah yang positif dan dapat memenuhi keinginan dan kebutuhan masyakat di era digital saat ini. 

Direktur Operasional PT Jasa Raharja (Persero), Amos Sampetoding menerangkan bahwa kemajuan era digital saat ini menjadi sebuah peluang bagi Jasa Raharja untuk melakukan transformasi pelayanan berbasis digital, antara lain : 

1. Integrasi sistem dengan stakeholder

a. Data korban kecelakaan online dengan integrasi sistem dengan rumah sakit & BPJS Kesehatan

b. Data kecelakaan online dengan integrasi sistem RSAIS Korlantas

c. Data Kependudukan Online dengan integrasi sistem Dukcapil Kemendagri 

2. Kemudahan akses bagi masyarakat 

a. Data pengajuan santunan online melalui aplikasi mobile JRku

b. Data pengajuan santunan online melalui website Jasa Raharja, Call Center 1500020, SMS Center 0812-10-500-500

c. Aplikasi Lapor JR bagi rumah sakit non provider BPJS 


3. Penyelesaian Santunan

a. Penyerahan santunan tanpa kendala hari libur, melalui Cash Management System Perbankan

b. Pembayaran cashless secara overbooking ke rumah sakit 

4. Feedback Kualitas Pelayanan 

Pengukuran kepuasan pelanggan melalui aplikasi kuisioner pelayanan online. 

Lebih lanjut Amos Sampetoding mengatakan tahun 2020 ini menjadi momen bagi kami untuk terus meningkatkan komitmen dalam memberikan pelayanan terbaik sebagai wujud negara hadir bagi korban kecelakaan alat angkutan umum dan korban kecelakaan Lalu Lintas Jalan, khususnya melalui transformasi pelayanan berbasis digital kami optimis rata-rata penyerahan santunan bagi korban meninggal dunia dapat diselesaikan lebih cepat dari tahun 2019, yakni lebih cepat dari 1 hari 15 jam. 

Sampai dengan Desember 2019 Jasa Raharja telah menyerahkan santunan sebesar Rp 2,67 Triliun dengan aktivitas naik sebesar 5,45 % dibanding periode yang sama tahun sebelumnya Rp 2,53 Triliun. 

“Tidak menutup kemungkinan, kolaborasi dengan beberapa instansi BUMN dan pihak lainnya dengan pemanfaatan teknologi informasi untuk memberikan nilai tambah perusahaan ke masyarakat menjadi salah satu alternatif pilihan, khususnya dalam memudahkan masyarakat untuk memperoleh hak santunan," tutup Amos. 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya