Telan Biaya Rp 9 Triliun, Bandara Kediri Mulai Dibangun April 2020

bandara Kediri nantinya akan dibangun pada lahan sekitar 8600 meter. Lalu diteruskan sampai dua tahun hingga mencapai keseluruha. 26.350 meter.

oleh Liputan6.com diperbarui 10 Mar 2020, 15:50 WIB
Ilustrasi bandara. (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta - PT Angkasa Pura I akan melakukan groundbreaking pembangunan Bandara Dhoho di Kediri, Jawa Timur pada 15 April mendatang. Pembangunan bandara tersebut rencananya akan menelan biaya sekitar Rp 9 triliun yang berasal dari kerja sama dengan PT Gudang Garam.

Direktur Gudang Garam Istata Taswin Siddharta mengatakan, pendanaan pembangunan tersebut berasal dari kas internal. Sejauh ini, pihaknya sudah melakukan sejumlah langkah pembebasan lahan.

"Investasi Bandara Kediritadinya kita perkirakan di awal sampai Rp 10 triliun. Sekarang, kita lihat kira-kira di angka Rp 6 triliun sampai Rp 9 triliun. Kalau ditanya kapan mulai? Kita sih targetnya pertengahan April groundbreaking. Minta restu dari bapak ibu semua semoga tercapai dan semoga masalahnya tak terlalu banyak," ujarnya di Plataran Menteng, Jakarta, Selasa (10/3/2020).

Istata melanjutkan, pembangunan bandara tersebut ditargetkan rampung dalam dua tahun. Namun target tersebut bisa meleset mengingat medan di lokasi bandara.

"Kalau target pembangunan Bandara Kediri dua tahun kami sih maunya dua tahun. Tapi kalau kita melihat medannya, medan bukan yang terlalu mudah jadi memang kita tetap mengharapkan dua tahun. Tapi kalau meleset, yang penting buat kami kualitas. Timing lebih penting tapi kualitas lebih pentinglah," jelasnya.

 


Agar Juanda Tidak Membludak

Bandara Juanda T2 (Dok Foto: Angkasa Pura I)

Sementara itu, Direktur Utama Angkasa Pura I Faiq Fahmi mengatakan, Bandara Dhoho dibutuhkan untuk mengakomodir jumlah penumpang di Jawa Timur terutama Bandara Juanda. Di mana Bandara Juanda tahun ini akan mencapai 21 juta penumpang.

"Jawa timur itu membutuhkan kapasitas yang lebih besar lagi akibat karena adanya keterbatasan di Juanda. Jadi bandara yang di Juanda ini kapasitas maksimum adalah hanya 21 juta penumpang yang akan tercapai tahun ini. Dengan selesainya pembangunan terminal I," katanya.

Faiq melanjutkan, Bandara Dhoho Kediri nantinya akan mampu menampung penumpang sebesar 1,5 juta. Jumlah tersebut bisa tercapai karena sudah ada pengalihan dari bandara sekitarnya.

"Kapasitas penumpangnya kita siapkan adalah 1,5 juta penumpang. Kita awali 1,5 juta penumpang. Akan terus kita tingkatkan sampai sekitar 5 juta penumpang," paparnya.

Untuk tahap pertama, bandara ini nantinya akan dibangun pada lahan sekitar 8600 meter. Lalu diteruskan sampai dua tahun hingga mencapai keseluruha. 26.350 meter.

"Kemudian terminal juga akan dibangun 8600 tahap awal ya. Atau sekitar 26.350 meter. Jadi dari sisi spesifikasi bandara dibutuhkan untuk pesawat berbadan besar. Jadi disinilah kita sama-sama melakukan pengaturan terkait dengan penempatan bandara tersebut," tandasnya.

Reporter: Anggun P. Situmorang

Sumber: Merdeka.com

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya