Harapan Besar untuk Forrest Galante dalam Misi Penyelamatan Buaya Berkalung Ban

Pihak BKSDA Sulteng juga masih menunggu Galante dan krunya mempresentasikan teknik penangkapan dan alat-alat yang akan digunakan dalam penyelamatan buaya berkalung ban.

oleh Heri Susanto diperbarui 11 Mar 2020, 08:00 WIB
Forrest Galante saat menyapa jurnalis di Kantor BKSDA Sulteng, Selasa (10/3/2020). (Liputan6.com/Heri Susanto).

Liputan6.com, Palu - Ahli satwa liar asal Amerika, Forrest Galante, telah tiba di Palu. Dia berencana menyelamatkan buaya berkalung ban di Sungai Palu. Presenter Discovery Channel itu berencana melakukan misinya selama 7 hari ke depan.

Forrest Galante tiba di Palu pada Selasa pagi, 10 Maret 2020 dan langsung melakukan koordinasi dengan pihak BKSDA Sulteng. Selain Galante, tim produksi Discovery Channel juga telah bertemu BKSDA untuk memaparkan aktivitas mereka selama di Palu.

Kepada sejumlah jurnalis di Kantor BKSDA Sulteng, Galante mengaku akan menggunakan pengalamannya menangani satwa liar di beberapa negara dalam misi penyelamatan buaya berkalung ban kali ini. Namun, pria Amerika itu juga masih harus melakukan observasi situasi, terutama lingkungan.

Mengenai peralatan yang digunakan untuk menangkap buaya berkalung ban, Galante mengaku akan mengombinasikan berbagai cara tangkap hewan liar itu, termasuk menggunakan harpun dan jaring.

"Kami akan lakukan observasi lingkungan dahulu. Dari situ kami akan tentukan metode apa yang tepat," kata Galante kepada sejumlah jurnalis, Selasa (10/3/2020).

 

Simak juga video pilihan berikut ini:


Persiapkan Jurus Penyelamatan

Rombongan Galante dan Discovery Channel bersama BKSDA Sulteng saat rapat koordinasi di Kantor BKSDA Sulteng, Selasa (10/3/2020). (Liputan6.com/Heri Susanto).

Kepala Satgas Penyelamatan Buaya Berkalung Ban, Haruna Hamma, menjelaskan total ada 7 kru dalam rombongan Galante yang mengajukan bergabung bersama tim penyelamat yang telah dibentuk sebelumnya. Namun, belum diketahui pembagian tugas masing-masing kru itu. Sebab, selain melakukan penyelamatan, kru Discovery Channel juga berencana membuat sebuah film dokumenter tentang misi penyelamatan.

Pihak BKSDA Sulteng juga masih menunggu Galante dan krunya mempresentasikan teknik penangkapan dan alat-alat yang akan digunakan.

"Tadi baru sekadar diakusi. Kami sudah menyampaikan ke mereka apa yang telah kami lakukan untuk menyelamatkan buaya itu. Sekarang tinggal mereka menjelaskan ke kami teknik apa yang mereka akan lakukan," jelas Haruna Hamma.

Haruna berharap bergabungnya rombongan Galante juga membawa teknik baru dan membuat upaya penyelamatan kali ini berhasil setelah misi bersama Matt Wright gagal.

"Harapan kami tentu ada teknik baru yang digunakan Galante. Sebelumnya kami sudah lakukan upaya dengan berbagai peralatan tapi belum berhasil," harap Haruna.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya