Rupiah Diprediksi Terkonsolidasi Seiring Upaya Tangkal Dampak Corona

Rupiah dibuka di angka 14.305 per dolar AS, menguat jika dibandingkan dengan penutupan perdagangan sebelumnya yang ada di angka 14.351 per dolar AS.

oleh Septian Deny diperbarui 11 Mar 2020, 10:45 WIB
Teller tengah menghitung mata uang dolar AS di penukaran uang di Jakarta, Rabu (10/7/2019). Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ditutup stagnan di perdagangan pasar spot hari ini di angka Rp 14.125. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) masih bergerak menguat pada perdagangan Rabu pekan ini. Pergerakan hari ini dipengaruhi upaya negara-negara di dunia dalam rangka menangkal dampak ekonomi global dari wabah virus Corona.

Mengutip Bloomberg, Rabu (11/3/2020), rupiah dibuka di angka 14.305 per dolar AS, menguat jika dibandingkan dengan penutupan perdagangan sebelumnya yang ada di angka 14.351 per dolar AS. Namun menjelang siang, rupiah kembali tertekan ke 14.320 per dolar AS.

Sejak pagi hingga siang hari ini, rupiah bergerak di kisaran 14.305 per dolar AS hingga 14.335 per dolar AS. Jika dihitung dari awal tahun, rupiah tertekan 3,37 persen.

Sedangkan berdasarkan Kurs Referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia (BI), rupiah dipatok di angka 14.323 per dolar AS, melemah jika dibandingkan dengan patokan sebelumnya yang ada di angka 14.411 per dolar AS.

Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra mengatakan upaya pemerintahan negara maju yang kemarin hampir serentak mengumumkan rencana stimulus, telah membantu meningkatkan minat pasar terhadap resiko.

"Tapi pasar keuangan masih volatil, kekhawatiran terhadap corona masih besar. Bila ekspektasi pasar terhadap stimulus tidak terpenuhi, sentimen negatif kembali masuk ke pasar keuangan," ujar Ariston dikutip dari Antara, Rabu (11/3/2020).

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Jepang Beri Stimulus

Petugas memeriksa suhu tubuh penumpang asing yang turun dari kapal pesiar Diamond Princess yang dikarantina di Yokohama, Jepang, Jumat (21/2/2020). Sebanyak 74 WNI berada dalam kapal pesiar Diamond Princess, empat di antaranya positif terjangkit virus corona (COVID-19). (AP Photo/Eugene Hoshiko)

Pemerintah Jepang akan memberikan stimulus sebesar 430,8 miliar yen atau sekitar Rp58,8 triliun untuk mengatasi dampak wabah COVID-19.

Selain itu, bank sentral Jepang, Bank of Japan (BoJ) juga aktif melakukan pembelian obligasi di pasar.

Dari dalam negeri, para pelaku pasar tengah menunggu stimulus yang akan diberikan oleh pemerintah guna mendorong ekonomi setelah adanya wabah virus corona (COVID-19). Salah satu stimulus yang ditunggu adalah apakah akan ada pemotongan pajak PPh 21, 22 dan 25.

Ariston memprediksi rupiah hari ini bergerak di kisaran Rp14.280 per dolar AS hingga Rp14.400 per dolar AS.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya