Liputan6.com, Jakarta - Pihak Istana Kepresidenan membantah otoritas Australia yang menyebut kemampuan Indonesia dalam mengendalikan virus corona (Covid-19) tidak mumpuni. Istana menjelaskan bahwa saat ini pemerintah telah memasang sejumlah alat pendeteksi virus corona.
"Alat deteksi ada di 135 pintu masuk ke Indonesia (darat, laut, udara)," kata Tenaga Ahli Kantor Staf Presiden Donny Gahral Adiansyah saat dihubungi, Rabu (11/3/2020).
Advertisement
Salah satu hal yang menjadi sorotan Australia yakni, terbatasnya ruang isolasi yang disediakan Indonesia. Terkait hal ini, Donny mengatakan bahwa pemerintah sudah menyiapkan banyak ruang isolasi untuk pasien positif virus corona.
Menurut dia, ruang isolasi itu tersedia di 137 rumah sakit rujukan yang tersebar di berbagai provinsi. Pemerintah, kata Donny, akan membangun rumah sakit khusus virus corona di Pulau Galang, Kepulauan Riau dan ditargetkan rampung dalam satu bulan.
"Semua masih terkendali dan pemerintah bekerja (menangani virus corona) dengan standar tinggi," jelas dia.
Sebelumnya, pemerintah Australia memberikan update bagi para traveler yang ingin berkunjung ke Indonesia. Pembaharuan ini menyorot kasus baru virus corona di Tanah Air.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Tudingan Media Australia
Pada situs pemerintah Smartraveller, Senin (9/3/2020), otoritas Australia menyebut kemampuan Indonesia dalam mengendalikan Virus Corona tidak mumpuni. Turis Australia turut diberi penjelasan bahwa standar layanan kesehatan di Indonesia berbeda dari Australia.
Ketersediaan pengujian dan fasilitas pengendalian infeksi terbatas dan risiko penularan virus bertambah. Layanan kritis untuk merawat warga Australia yang sakit parah, termasuk di Bali, kemungkinan secara signifikan di bawah standar di Australia," jelas situs Smartraveller terkait situasi Indonesia.
Sementara itu, Juru Bicara Pemerintah Kasus Virus Corona Achmad Yurianto menyatakan, jumlah pasien positif virus Corona di Indonesia bertambah menjadi 27 orang. Adapun 11 pasien diantaranya adalah imported case atau terinfeksi virus corona usai berpergian dari luar negeri.
Advertisement