Liputan6.com, New York - Diskusi roundtable tentang COVID-19 di New York terpaksa batal akibat meluasnya penyebaran Virus Corona. Kegiatan di New York banyak dibatalkan akibat Virus Corona yang bertambah.
Dilaporkan Bloomberg, Rabu (11/3/2020), acara Virus Corona ini bertajuk 'Doing Business Under Coronavirus' yang diadakan Council on Foreign Relations (CFR). Jadwal aslinya adalah Jumat, 12 Maret, tapi panitia memutuskan batal.
Baca Juga
Advertisement
Diskusi ini hanyalah satu dari beberapa acara yang CFR batalkan akibat Virus Corona. Ada konferensi lainnya pada yang dijadwalkan berlangsung antara 11 Maret-3 April di New York dan Washington yang ikut batal.
Acara besar seperti pertunjukan mobil tahunan New York juga diundur. Awalnya acara itu akan dibuka pada 10 April, kini acaranya akan baru mulai 28 Agustus ketika sudah masuk musim panas.
Lebih dari 50 acara korporat dibatalkan di seluruh AS akibat Virus Corona. Berbagai acara itu diperkirakan akan dihadiri satu juta orang.
Kasus Virus Corona di New York adalah salah satu yang tertinggi di AS. Gis And Data mencatat ada total 176 kasus dan belum ada pasien sembuh atau meninggal.
USA Today menyebut lebih dari 100 kasus terjadi di Westchester County dari klaster komunitas Yahudi Ortodoks.
Kota New York juga turut terdampak Virus Corona. Gubernur New York Andrew Cuomo berkata akan mengirim National Guard untuk mengamankan daerah-daerah yang terdampak dan meredam penyebaran virus.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Belasan Universitas di AS Belajar Secara Online
Dalam upaya mencegah Virus Corona COVID-19, belasan perguruan tinggi di Amerika Serikat membatalkan kelas mereka dan memberlakukan aktivitas belajar dan mengajar secara online. Kasus Virus Corona di negara tersebut juga dilaporkan semakin meningkat.
Pembatalan aktivitas belajar dan mengajar ini difokuskan di wilayah-wilayah negara bagian yang paling banyak dilanda kasus Virus Corona, termasuk California, New York, dan negara bagian Washington, seperti dikutip dari Aljazeera.
Harvard University di Cambridge, Massachusetts, dilaporkan telah meminta para mahasiswa mereka untuk tidak kembali ke kampus setelah liburan musim semi, yang dimulai pada 14 Maret. Aktivitas belajar dan mengajar secara online atau virtual di Harvard University akan dimulai pada 23 Maret mendatang.
Perubahan aktivitas belajar dan mengajar yang serupa juga di umumkan di Columbia University, Princeton University, Stanford University, Ohio State University, University of Southern California dan University of Washington.
Advertisement