Liputan6.com, Seram - Para siswa Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 9 Seram Bagian Timur, Kabupaten Seram Bagian Timur, harus belajar dalam kondisi bangunan sekolah yang sangat memprihatinkan.
Hanya satu ruang kelas bisa disebut layak, itupun atapnya sudah bocor, plafonya rusak parah, hal ini bisa berakibat fatal jika tidak segera diperbaiki. Jika hujan tiba, bocoran air membasahi meja dan bangku para pelajar. Bahkan kondisi ini sudah dilalui para siswa selama sembilan tahun.
Kondisi ini belum termasuk minimnya tenaga pendidik serta prasarana penunjang kegiatan belajar mengajar lainnya. Mirisnya lagi, untuk memenuhi standar ujian nasional berbasis online, kepala sekolah harus meminjam laptop warga di berbagai desa untuk memenuhi kebutuhan siswa.
Baca Juga
Advertisement
Terkait hal itu, F Alimudin Kolatlena, salah satu anggota DPRD Provinsi Maluku yang meninjau langsung ke lokasi sekolah mengatakan, keadaan gedung SMAN 9 sungguh memperihatinkan, bahkan dirinya menyebut kondisi itu sangat kontraproduktif dengan semangat pemerintah yang ingin membenahi pendidikan, khususnya di Provinsi Maluku.
"Di sini jika laptop tak cukup untuk para siswa, sebagian menggunakan handphone, untuk mengisi lembar ujian nasional online," katanya.
Bahkan tak hanya itu, beragam upaya membangun kembali gedung sekolah tersebut agar bisa dikatakan layak untuk kegiatan belajar mengajar, tak kunjung mendapat respons dari pemerintah.
Sementara itu, Ketua Komite SMAN 9 Seram Bagian Timur, Yakin Tokamadoran mengatakan, kerusakan pada beberapa gedung sekolah tersebut sangat menganggu aktivitas belajar mengajar siswa. Bahkan kondisi itu sudah dilaluinya sangat lama. Untuk menambal keperluan sekolah, pihaknya harus bermuka tebal dengan terus meminjam gedung beserta fasilitas penunjang lainnya ke SD Negeri Kian Darat.
"Kami sangat berharap uluran tangan dari pemerintah Provinsi Maluku, semoga 2021 kami sudah mendapat bantuan perbaikan gedung dan memperoleh fasilitas penunjang lainnya," harapnya.