Liputan6.com, Jakarta - Hari ini, beberapa grup WhatsApp sempat diramaikan dengan pesan yang menyebut ada salah satu terduga Virus Corona (Covid-19) merupakan karyawan Nokia dan bekerja di Gedung Mulia, Jakarta.
Dalam pesan itu disebutkan, karyawan tersebut meninggal dunia dan sempat mengalami gejala yang sama dengan pasien 1 dan pasien 2 Covid-19 di Indonesia.
Menyusul berita yang beredar tersebut, Nokia pun membantahnya. Dalam keterangan resmi yang diterima, Rabu (11/3/2020), perusahaan memastikan karyawan itu tidak berkaitan dengan Covid-19.
Baca Juga
Advertisement
"Pada hari Selasa 10 Maret 2020, kami telah mendapatkan kabar salah satu karyawan subkontraktor Nokia meninggal dunia. Tim kesehatan dan keselamatan Nokia telah melakukan penyelidikan menyeluruh dan menerima konfirmasi dari pihak otoritas terkait, karyawan itu menderita penyakit yang tidak berkaitan dengan Covid-19," tulis perwakilan Nokia.
Selain itu, perusahaan juga melakukan tindakan kesehatan dan keselamatan dengan melakukan desinfeksi di seluruh kantor Nokia yang ada di Menara Mulia. Hal itu dilakukan pada 11 Maret 2020 dan karyawan disarankan bekerja jarak jauh.
Hal itu dilakukan dengan menyesuaikan kebijakan global Nokia dan mengacu pada informasi yang disampaikan oleh pemerintah Indonesia. Menurut perusahaan, kesehatan dan keselamatan karyawan selalu menjadi prioritas utama.
"Hingga saat ini, Nokia telah menerapkan beberapa langkah pencegahan di negara-negara lain, termasuk membatasi perjalanan, bekerja dari rumah, self-quarantine dalam beberapa kasus, meningkatkan pembersihan atau jumlah disinfektan di kantor," tulis perwakilan perusahaan lebih lanjut.
Tidak hanya itu, perusahaan juga memberikan instruksi yang jelas tentang kesehatan dan keselamatan karyawan yang datang atau pergi ke area tertentu, termasuk menyertakan informasi mengenai kegiatan yang dilakukan.
Telkom Tanggapi Karyawan Meninggal Dunia Diduga Suspect Virus Corona
Sebelumnya, Telkom mengkonfirmasi ada seorang karyawan yang meninggal dunia, Selasa (3/3/2020), di Rumah Sakit Dr Hafiz (RSDH) Cianjur, Jawa Barat. Pasien tersebut diberitakan suspect virus Corona.
VP Corporate Communication, Arif Prabowo, dalam keterangan resmi menyebut, berdasarkan data riwayat medis yang tercatat di perusahaan, 10 tahun terakhir yakni sejak tahun 2010, yang bersangkutan memiliki keluhan dan sering mengalami radang saluran nafas dan batuk pilek.
"Penyebab meninggal terkait dengan dugaan akibat infeksi virus Corona (Covid-19). Saat ini kami sedang berkoordinasi intensif dengan Kementerian Kesehatan untuk mendapatkan hasil pemeriksaan laboratorium," kata Arif dalam keterangan yang diterima Liputan6.com.
Sejak merebaknya wabah virus Corona, pihak Telkom sendiri telah aktif melakukan langkah-langkah sebagai upaya pencegahan penyebaran virus tersebut.
Advertisement
Pencegahan
Pencegahan dilakukan dengan menyampaikan imbauan kepada seluruh karyawan untuk tidak melakukan perjalanan ke luar negeri serta mensosialisasikan pengenalan dan pencegahan gejala penyakit virus Corona (Covid-19).
Telkom juga mengimbau untuk senantiasa memantau perkembangan penyebaran melalui media informasi resmi, dan mengaktifkan posko yang melibatkan tenaga medis serta call center yang dapat dihubungi 24 jam.
Telkom juga mengintensifkan upaya-upaya preventif yang telah dilakukan berkoordinasi dengan dinas kesehatan setempat termasuk menurunkan tenaga medis dari Yayasan Kesehatan Telkom di setiap lokasi kerja karyawan untuk melakukan pemeriksaan awal guna pencegahan secara lebih dini.
(Dam/Ysl)