Liputan6.com, Jakarta Saat ini Italia sedang berjuang menghadapi penyebaran Virus Corona atau COVID-19. Di tengah kondisi ini, seorang miliarder asal negara tersebut menangguk untung.
DiaSorin, perusahaan biotek yang dikendalikan pengusaha miliarder Italia bernama Gustavo Denegri, mengumumkan, jika telah menyelesaikan studi medis untuk kit pengujian Virus Corona.
Melansir laman Forbes, Kamis (12/3/2020), saham perusahaan melonjak 18 persen menjadi USD 135 per saham, dan berakhir 3 persen lebih tinggi, usai pengumuman soal studi medis tersebut.
Baca Juga
Advertisement
Denegri, yang memiliki 45 persen dari perusahaan yang berlokasi di Italia utara tersebut, diketahui mendapatkan hampir USD 100 juta (Rp 1,4 triliun) tambahan untuk kekayaannya senilai USD 3,2 miliar.
DiaSorin mengatakan tes yang dikembangkan di rumah sakit di Roma dan Pavia di Italia utara, akan memotong waktu pengujian dari lima menjadi tujuh jam menjadi hanya satu jam. Ini memungkinkan pengujian yang lebih cepat terhadap pasien yang diduga menderita virus corona.
Dalam siaran pers, perusahaan menyatakan temuannya siap untuk digunakan pada akhir Maret 2020. Ini setelah menerima persetujuan dari regulator Eropa dan Administrasi Makanan dan Obat-obatan Amerika Serikat.
"Wabah Virus Corona telah memicu alarm global dan menciptakan tekanan kuat pada sistem perawatan kesehatan untuk menyediakan pengujian laboratorium yang mendeteksi jenis virus baru," kata Presiden DiaSorin John Gerace dalam sebuah pernyataan.
“Penting untuk memiliki tes coronavirus yang memberikan hasil yang akurat secara tepat waktu dan memungkinkan dokter untuk membuat keputusan diagnostik yang tepat,” tambah dia.
Ini bukan pertama kalinya DiaSorin dengan cepat merespons wabah virus. Perusahaan memperoleh otorisasi darurat dari FDA untuk kit pengujian cepat untuk flu babi H1N1 pada bulan Desember 2009, dan untuk virus zika pada bulan April 2017.
Sumber Kekayaan
Didirikan di Saluggia, Italia pada tahun 1968, DiaSorin membuat tes diagnostik untuk berbagai penyakit menular termasuk flu babi H1N1 dan virus zika.
Meskipun Denegri memperoleh sebagian besar kekayaannya dari kepemilikan saham di DiaSorin, ia tidak memulai kariernya di industri farmasi.
Warga asli Turin itu mendapatkan keberuntungan pertamanya pada tahun 1970-an ketika mendirikan Gruppo Pro-Ind, sebuah perusahaan suku cadang mobil.
Dia kemudian menggabungkannya dengan Piaggio, pabrikan di belakang skuter Vespa dan Aprilia, pada tahun 1985.
Denegri kemudian merestrukturisasi Piaggio dan membawanya kembali menuai untung sebelum menguangkan sahamnya pada tahun 1994 untuk mendirikan IP Investimenti e Partecipazioni. Ini adalah sebuah perusahaan ekuitas swasta dan perusahaan holding untuk investasinya.
Advertisement