Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengandalkan jamu untuk menjaga imunitas tubuh agar tak terpapar virus corona (Covid-19). Sejak adanya corona, Jokowi mengaku lebih sering minum jamu hingga tiga kali dalam sehari.
"Saya biasanya tiap hari minum itu, temulawak, jahe, sereh, kunyit saya campur, saya minum hanya pagi. Sekarang karena ada corona saya minumnya pagi, siang, malam," kata Jokowi dalam acara pembukaan Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) di Istana Negara Jakarta, Kamis (12/3/2020).
Advertisement
"Itu yang menyebabkan mungkin (harganya naik itu), karena diminum tidak hanya sekali, tapi 3 kali," sambung Jokowi.
Virus corona masuk ke Indonesia pada 2 Maret 2020, di mana pemerintah mengumumkan dua kasus pertama. Bahkan, kata Jokowi, para tamu yang datang untuk bertemunya pun kini diberikan minuman jamu andalannya.
"Sekarang tamu-tamu saya kalau pagi, siang, dan malam saya beri minuman itu. Bukan teh, tapi temulawak, jahe, sereh, kunyit, campur jadi satu," jelas Jokowi.
Sementara itu, total ada 34 kasus virus corona di Indonesia. Di mana, 20 kasus di antaranya adalah imported case atau pasiennya terinfeksi virus Corona di luar negeri.
Sementara itu, satu pasien Corona di Indonesia dinyatakan meninggal dunia. Dia adalah seorang WNA berusia 53 tahun.
Pemerintah menyatakan, pasien yang teridentifikasi sebagai kasus 25 memiliki beberapa penyakit bawaan sebelum positif corona. Mulai dari, diabetes, hipertensi, hingga paru obstruksi yang sudah menahun.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Eijkman Indonesia Sudah Komitmen Fokus Cari Vaksin Corona
Pemerintah mengaku turut bekerja sama dengan lembaga lain untuk menangani virus Corona (Covid-19) di Indonesia. Salah satunya, dengan menggandeng Lembaga Biologi Molekuler Eijkman Institute yang saat ini tengah fokus mencari vaksin virus Corona.
"Mereka (Eijkman) sudah komit fokus dalam membangun kemungkinan bisa didapatkannya vaksin," kata Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona Achmad Yurianto di Kantor Presiden, Rabu, 11 Maret 2020.
Pemerintah, kata dia, mendukung segala upaya yang dilakukan lembaga Eijkman menemukan vaksin. Dengan begitu, Eijkman bersama Lembaga Penyakit Tropis dari Universitas Airlangga (Unair) bisa lebih berkonsentrasi mencari vaksin yang dapat menekan penyebaran Corona.
"Eijkman sudah fokus ke sana (menemukan vaksin) dan kita support itu. Sehingga bisa full berkonsentrasi bersama (lembaga) penyakit tropis dari Unair jadi mengarah membangun mencari vaksin," jelas Yurianto.
Advertisement