Liputan6.com, Jakarta Jumlah kasus virus Corona masih terus merajalela di seluruh dunia. Lebih dari 119.120 orang dilaporkan terinfeksi virus Corona. Dari angka itu, 65.765 di antaranya telah dinyatakan sembuh berdasarkan peta Coronavirus COVID-19 Global Cases by Johns Hopkins CSSE, Rabu (11/3/2020).
Mengutip dari gisanddata.maps.arcgis.com, angka kematian virus Corona secara global juga tercatat sebanyak 4.284 jiwa. Saat ini, kasus virus Corona juga telah tercatat di 113 negara dalam data peta Coronavirus COVID-19 Global Cases by Johns Hopkins CSSE.
Baca Juga
Advertisement
Salah satu negara yang memiliki kasus virus Corona terbesar di luar China adalah Iran. Hingga saat ini, data kasus virus Corona menurut Kementerian Kesehatan Republik Islam Iran per tanggal 9 Maret 2020 dengan rincian mencapai 7.161 kasus. Dari angka tersebut 237 terjangkit dinyatakan meninggal dunia dan 2.394 orang dinyatakan sembuh.
Hingga saat ini korban meninggal masih harus melewati tahap pemeriksaan untuk memastikan apakah korban meninggal akibat terinfeksi virus Corona atau penyakit lain. Pemerintah Iran juga sudah melakukan berbagai upaya dan langkah pencegahan serta penyebaran virus Corona.
Namun baru-baru ini kabar bahagia telah diumumkan. Iran telah menemukan obat untuk menyembuhkan penyakit akibat virus Corona COVID-19. Kementerian Kesehatan Iran mengumumkan, pengujian obat buatan dalam negeri telah berhasil mengobati gejala pada sejumlah kasus virus Corona COVID-19 dengan kondisi parah. Berikut beberapa fakta Iran berhasil temukan obat virus Corona dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Kamis (12/3/2020).
1. Pengujian Obat
Berbagai cara dilakukan oleh pemerintah Iran dalam menghadapi kasus virus Corona. Salah satunya dengan menemukan obat untuk menyembuhkan penyakit akibat Virus Corona Covid-19. Kementrian Kesehatan Iran juga sudah mengumungkan pengujian obat tersebut telah berhasil mengobati gejala pada sejumlah kasus Virus Corona COVID-19 dengan kondisi parah.
"Pengujian obat imunomodulator yang disebut Actemra terhadap para pasien yang terinfeksi Virus Corona berhasil memulihkan mereka secara parsial," ungkap Kepala Hubungan Masyarakat dan Pusat Informasi Kementerian Kesehatan dan Pendidikan Kedokteran Iran, Kianush Jahanpur, seperti dilaporkan harian Tehran Times, yang dilansir Xinhua, Kamis (12/3/2020).
Gejala-gejala tersebut menurun 48 jam setelah pasien Virus Corona mengonsumsi Actemra, lanjut Jahanpur, seraya menambahkan bahwa hasil itu ditemukan dalam proses pemindaian.
Advertisement
2. Masih Tahap Awal
Meski diketahui berhasil menyembuhkan penyakit akibat Virus Corona Covid-19. Jahanpur mengatakan hasil tersebut masih dalam tahap awal, serta perlu lebih banyak percobaan dan penelitian untuk menguji keefektifannya. Kementerian Kesehatan Iran mengumumkan pada Rabu 11 Maret 2020, total 9.000 warganya telah terinfeksi penyakit tersebut dan 354 orang di antaranya meninggal dunia.
3. Situasi Relatif Kondusif
Meski menjadi negara kasus virus Corona terbesar, Himpunan Pelajar Indonesia (HPI) Iran mengabarkan bahwa kondisi di Negeri Bintang David ini cukup kondusif dan terkendali. Aktivitas masyarakat tetap berjalan dengan tingkat keramaian yang lebih rendah.
Organisasi pelajar tersebut juga mengungkapkan bahwa kondisi pasar dan pusat perbelanjaan relatif normal. Suplai bahan makanan dan barang-barang kesehatan masih banyak tersedia. Masyarakat di Iran menyikapi keadaan dengan mengikuti imbauan Kementerian Kesehatan dan pejabat kesehatan setempat.
Advertisement
4. HPI Iran Memberi Imbauan pada Masyarakat Indonesia di Iran
Himpunan Pelajar Indonesia (HPI) di Iran juga menyampaikan imbauan kepada masyarakat Indonesia yang ada di Iran untuk tidak meremehkan arahan-arahan pihak terkait. Organisasi pelajar Indonesia di Iran itu juga mengharapkan kepada pihak pemerintah dan masyarakat Indonesia agar bijak dan selektif memilah informasi dan hanya menerima informasi yang resmi serta representatif.
Pada kesempatan tersebut, HPI juga menegaskan bahwa pihaknya belum pernah mengeluarkan statement atau pernyataan apapun terkait dengan kondisi Iran dan virus Corona, dan tidak bertanggungjawab atas semua pernyataan yang dikeluarkan oleh siapapun, baik melalui media cetak maupun televisi yang mengatasnamakan pelajar Indonesia di Iran.
"Kami mengapresiasi langkah dan upaya pemerintah setempat dalam pelayanan dan pencegahan Virus Corona dan KBRI Tehran yang sigap melindungi WNI di Iran. Kami berharap pemerintah Indonesia bisa meningkatkan upaya pencegahan dan penanganan Virus Corona di Tanah Air," tegas pihak HPI.