Cek Fakta: Hoaks Kabar Tes Air Liur Khusus untuk Penumpang dari Indonesia di Bandara Singapura

Viral kabar tentang Bandara Changi Singapura menerapkan pemeriksaan air liur bagi tiap penumpang dari Indonesia. Benarkah?

oleh Hanz Jimenez Salim diperbarui 22 Agu 2020, 00:06 WIB
Gambar Tangkapan Layar Berita Tentang Virus Corona di Singapura

Liputan6.com, Jakarta - Kabar tentang pemerintah Singapura yang memberlakukan tes air liur khusus terhadap tiap penumpang dari Indonesia yang mendarat di Bandara Changi beredar di media sosial.

Kabar ini beredar lewat pesan berantai di aplikasi percakapan WhatsApp sejak Rabu 11 Maret 2020.

Berikut narasinya:

BREAKING NEWS - For everyone who want to leave for Singapore, that from now on every passenger who landed at Changi Airport (coming from Indonesia) must have a saliva test and if it turns out to be suspected Covid 10, the it must be qurantined directly for at least 14 days in hospital after place at your own expense!

So make sure guys, you are 100 % healthy before leaving for Singapore right now. Stay healthy, safe & sound!

Pemberitahuan tersebut berisi bagi semua penumpang RI yang ingin berangkat dan mendarat di Bandara Changi diwajibkan mengikuti tes air liur untuk mencegah penyebaran virus Covid-19.

 

 


Penelusuran Fakta

Cek fakta Liputan6.com menelusuri kabar tentang pemeriksaan air liur untuk penumpang dari Indonesia di Bandara Changi, Singapura. Penelusuran dilakukan dengan mengecek akun media sosial resmi milik Kedutaan Besar Singapura.

Dalam akun Facebook resminya, Kedutaan Besar Singapura membantah kabar tersebut.

"There has been misinformation in circulation claiming that every passenger from Indonesia landing at Changi Airport "must have a saliva test". (sic)

This claim is completely untrue.

The Ministry of Health of Singapore has stated that only travelers entering Singapore, who exhibit fever and/or other symptoms of respiratory illness but who do not meet the clinical suspect case definition, may be required to undergo a COVID-19 swab test at the Singapore checkpoint. They may carry on with their journey immediately after undergoing the test. Pending the results, which may take between three to six hours, the travelers are advised to minimise contact with others as a precautionary measure. Individuals will be contacted on their swab test results and those with positive test results will be conveyed to the hospital in a dedicated ambulance.

The Indonesian Embassy in Singapore has also issued a clarification on this matter," tulis akun Facebook Singapore Embassy in Jakarta pada Kamis 12 Maret 2020.

Berikut terjemahannya:

Telah terjadi kesalahan informasi dalam peredaran yang mengklaim bahwa setiap penumpang dari Indonesia mendarat di Bandara Changi "harus memiliki tes air liur". (sic)

Klaim ini benar-benar tidak benar.

Kementerian Kesehatan Singapura menyatakan bahwa hanya wisatawan yang memasuki Singapura, yang menunjukkan demam dan / atau gejala lain dari penyakit pernapasan tetapi yang tidak memenuhi definisi kasus tersangka klinis, mungkin diperlukan untuk menjalani uji COVID-19 swab di Pos pemeriksaan Singapura. Mereka mungkin melanjutkan perjalanan mereka segera setelah menjalani ujian. Menunggu hasil, yang mungkin membutuhkan waktu antara tiga hingga enam jam, para pelancong disarankan untuk meminimalkan kontak dengan orang lain sebagai tindakan pencegahan. Individu akan dihubungi pada hasil tes swab mereka dan orang-orang yang memiliki hasil tes positif akan disampaikan ke rumah sakit dalam ambulans khusus.

Kedutaan Besar Indonesia di Singapura juga telah mengeluarkan klarifikasi tentang masalah ini.

 


Kesimpulan

Kabar tentang pengecekan air liur, khusus untuk tiap penumpang dari Indonesia di Bandara Changi, Singapura ternyata tidak benar.

Aturan tersebut berlaku untuk setiap wisatawan, dari semua negara, yang menunjukkan gejala demam atau penyakit pernapasan. 

banner Hoax (Liputan6.com/Abdillah)

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama puluhan media massa lainnya di seluruh dunia. 

Cek Fakta Liputan6.com juga adalah mitra Facebook untuk memberantas hoaks, fake news, atau disinformasi yang beredar di platform media sosial itu. 

Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi yang tersebar di masyarakat.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.

 

Data: Eka M

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya