Liputan6.com, Jakarta - Kesedihan masih menggelayuti keluarga Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) selepas kepergian lima petugas Taman Nasional Sebangau saat bertugas mempersiapkan penyambutan kunjungan Raja Willem Alexander dan Ratu Maxima dari Belanda pada Selasa, 10 Maret 2020.
Demi menghormati para petugas yang gugur, pengunjung Indofest 2020 pun diminta mengheningkan cipta. "Saya mohon untuk kita sama-sama mengheningkan cipta selama satu menit untuk mendoakan mereka," kata Nandang Prihadi dari Direktorat Pemanfaatan Jasa Lingkungan Hutan Konservasi di Jakarta, Kamis (12/3/2020).
Baca Juga
Advertisement
Para pengunjung pun menundukkan kepala. Dalam hening menyampaikan doa bagi para petugas yang gugur dalam insiden tabrakan yang terjadi di Sungai Sebangau.
Dalam insiden tabrakan antara kapal petugas TN Sebangau dan Paspampres, Abdi Darmansyah, Ibnu Yudistira Hendrawan, Mutiara, Tyas Novianti, dan Mansyah yang berstatus staf meninggal dunia.
Seorang lainnya adalah Umroatus Sholikhah, istri dari Mansyah yang juga ikut membantu proses penerimaan kunjungan Raja dan Ratu Belanda. Sedangkan dari penumpang kapal Paspampres, Dandim Kuala Kapuas Letkol Bambang Kristianto Bawono meregang nyawa.
"Sebenarnya memang lima, tetapi Umroatus juga semacam pegawai honorer. Kami di KLHK memang ada extended family. Tetap kita satu keluarga," kata Nandang pada Liputan6.com.
Lima orang yang meninggal dikebumikan di Kalimantan Tengah. Sementara, Umroatus Sholikhah yang juga istri dari polisi hutan TN Sebangau Mansyah dimakamkan di kampung halamannya di Jawa Tengah.
Selain enam yang gugur, dua orang petugas TN Sebangau lainnya, yakni Yuliansi dan Selfia, mengalami luka-luka. Mereka dirawat intensif di RSUD Doris Silvanus Palangka Raya.
"Peristiwa ini merupakan pukulan berat bagi Kementerian. Kami kehilangan pegawai-pegawai yang baik. Tidak mudah melalui masa-masa sulit ini, tapi tetap harus kita lalui bersama," kata Menteri LHK Siti Nurbaya Bakar saat melayat ke Palangka Raya, Rabu, 11 Maret 2020.
Menteri Siti mengatakan, sejak pertama mendapat kabar kejadian, ia langsung berkoordinasi dengan semua pihak. Ia pun mengimbau seluruh jajarannya se-Indonesia untuk mengibarkan bendera setengah tiang sebagai tanda berkabung atas gugurnya rimbawan TNS dalam melaksanakan tugas.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Ada Apa di TN Sebangau?
Nandang mengatakan, Taman Nasional Sebangau memiliki beragam keistimewaan sehingga dipilih sebagai salah satu tempat yang dikunjungi tamu negara dari Belanda. Pasangan kerajaan itu direncanakan mengunjungi Sebangau hari ini, Kamis (12/3/2020).
Apa yang membuatnya istimewa? Menurut Nandang, TN Sebangau merupakan hitherland terluas di Indonesia yang jadi rumah bagi orangutan dan satwa lainnya. Tetapi, faktor utama mengapa Sebangau layak dikunjungi karena memiliki kisah sukses dalam mereboisasi hutan HPH.
"Mereka buat sistem, dibuat semacam dam gitu. Damnya sangat alami, kemudian di pinggir-pinggirnya ditanami pohon sehingga saat damnya sudah tidak ada, pohon yang menggantikan penyerapan air," terangnya.
Proses rehabilitasi tersebut memakan waktu panjang. Kini, kondisi air dan hutan di TN Sebangau sudah kembali hijau dan rimbun. Tak salah bila wisata yang dikembangkan di sana adalah wisata konservasi. Apalagi, Belanda juga berpengalaman dalam mengelola sumber daya airnya dengan sistem dam yang canggih.
Advertisement