1 Pasien Terkait Covid-19 di RSPI Sulianti Saroso yang Meninggal Berusia 37 Tahun

Kondisi pasien terkait covid-19 tersebut sudah buruk ketika diterima RSPI Sulianti Saroso.

oleh Muhammad Radityo Priyasmoro diperbarui 12 Mar 2020, 15:06 WIB
Suasana RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso, Sunter, Jakarta Utara, Kamis (5/3/2020). RSPI Sulianti Saroso, Sunter, Jakarta Utara, memulangkan seorang pasien WNA suspect corona. WNA tersebut dinyatakan negatif corona setelah dipantau sejak Selasa (3/3/2020) lalu. (merdeka.com/Imam Buhori)

Liputan6.com, Jakarta - Seorang pasien terkait covid-19di Rumah Sakit Penyakit Infeksi Sulianti Saroso meninggal dunia, Kamis (12/3/2020) pagi. Dirut RSPI Mohammad Syahril mengatakan usia pasien tersebut masih muda.

"Masih muda 37 tahun, perempuan," ujar Syahril, Jakarta, Kamis.

Menurut dia, pasien ini merupakan pasien terkait covid-19 rujukan dari rumah sakit pemerintah. 

"Pagi tadi jam 8 itu ada yang meninggal 1, yang tadi malam dikirim itu," ujar Syahril, Jakarta, Kamis.

Menurut dia, kondisi pasien terkait covid-19 tersebut sudah buruk ketika diterima RSPI Sulianti Saroso. Saat itu, lanjut dia, pasien sudah menggunakan ventilator.

"Jadi pasien itu dikirim dari salah satu RS pemerintah dalam kondisi memang disebut namanya ARDS (respiratory distress syndrome), pneumoni berat, akut respiratory syndrome gitu namanya memakai ventilator. Tadi malam masuk dan sudah kuta lakukan terapi maksimal ternyata tidak tertolong pagi hari ini," tutur Syahril.

 

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Positif atau Negatif Covid-19?

Petugas Dinas Kesehatan DKI Jakarta mengenakan pakaian pelindung khusus saat menangani pasien yang diduga terinfeksi Corona di Gedung Mawar RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso, Sunter, Jakarta, Senin (2/3/2020). (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Syahril mengatakan, pihaknya dan RS yang menangani sebelumnya tengah memeriksakan sampel dari pasien itu untuk mengetahui yang bersangkutan positif atau negatif Corona. Namun, hasilnya belum diketahui.

"Labnya belum ada hasil juga. Tetapi dari tracking pasien itu tidak ada kontak yang betul-betul erat didapatkan, jadi saat ini masih dipelajari betul oleh rumah sakit yang mengirim maupun dari kita. Mudah-mudahan negatif dan tidak ada apa-apa," kata Syahril.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya