Viral 5 Wilayah di Jakarta Pusat Penyebaran Corona, Pemprov DKI: Itu Hoaks

Catur meminta masyarakat tidak mudah percaya terhadap info-info terkait penyebaran Virus Corona yang tidak jelas sumbernya.

oleh Liputan6.com diperbarui 12 Mar 2020, 19:16 WIB
Sejumlah penumpang menggunakan masker saat antre memasuki kereta Mass Rapid Transit (MRT) di Stasiun Bundaran HI Jakarta, Selasa (3/3/2020). Penumpang dengan gejala demam tinggi dilarang masuk dan menggunakan MRT sebagai upaya pencegahan penyebaran virus corona Covid 19. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengklarifikasi pesan berantai di WhatsApp mengenai adanya  potensi penyebaran virus Corona, Covid-19 di lima lokasi di Jakarta. Ketua Tim Tanggap Covid-19 Pemprov DKI, Catur Laswanto memastikan pesan tersebut hoaks, alias bohong belaka.

Dalam pesan berantai itu disebutkan bahwa 5 wilayah Jakarta yang berpotensi menjadi sumber penyebaran corona, yaitu Setia Budi, Pancoran, Mampang, Penjaringan, dan Kembangan. 

"Mohon merujuk info yang diterbitkan Pemprov karena ada beberapa mungkin sudah dengar di WhatsApp yang banyak sekali info-info yang ini adalah hoaks, jadi mohon apalagi yang berhubungan dengan Pemprov DKI Jakarta dikonfirmasikan ke Pemprov," ujar dia di balai Kota DKI Jakarta, Kamis (12/3/2020).

Dia pun meminta agar masyarakat tidak mudah percaya terhadap info-info terkait penyebaran Virus Corona yang tidak jelas sumbernya. Catur menegaskan, pihaknya telah merilis situs mengenai penanggulangan Covid-19, yaitu corona.jakarta.go.id.

Dia meminta masyarakat yang ingin mengetahui informasi penyebaran corona, dapat memantau situs tersebut.  

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:


Klarifikasi soal Penyebaran Corona di KRL

Calon penumpang kereta api mengenakan masker saat berada di Stasiun Gambir, Jakarta Pusat, Jumat (31/01). Dalam rangka pencegahan Virus Corona, PT Kereta Api Indonesia (persero) melakukan sosialisasi kepada penumpang dengan membagi-bagikan masker di stasiun Gambir. (merdeka.com/Imam Buhori)

Sementara itu, Deputi Gubernur Bidang Pengendalian Kependudukan dan Pemukiman Suharti kemudian menimpali atas pesan berantai WhatsApp yang merinci titik-titik KRL rute Jakarta-Depok.

Suharti menjelaskan adanya perhatian khusus untuk KRL rute Jakarta-Depok sebagai bentuk mitigasi yang tepat dari hasil pemetaan potensi sebaran virus.

"Terkait jalur kereta, bukan sebaran virus. Itu pemetaan jalur transportasi umum yang kami overlay data-data potensi sebaran untuk mitigasi lebih lanjut," ucap Suharti.

"Jadi bukan sebaran Corona di KRL rute Depok-Jakarta," sambungnya.

 

Reporter: Yunita Amalia

Sumber: Merdeka.com

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya