Liputan6.com, Ottawa - Militer Iran tak sengaja menembak jatuh pesawat Ukraine International Airlines pada 8 Januari yang menewaskan seluruh 176 orang di dalamnya. Sempat menolak menyerahkan kotak hitam atau black box pesawat itu, Iran akhirnya setuju mengirimkannya ke Kiev, Ukraina, untuk dianalisis.
Farhad Parvaresh, ketua delegasi Iran di Organisasi Penerbangan Sipil Internasional (ICAO) yang bermarkas di Montreal, mengatakan otoritas penerbangan sipil Teheran juga mengundang negara yang berkepentingan untuk berpartisipasi dalam analisis perekam data tersebut.
Advertisement
Secara efektif ini membuka pintu bagi Amerika Serikat, Ukraina, Kanada dan ICAO sendiri, menurut orang yang mengetahui penyelidikan tersebut.
Penyelidikan kecelakaan udara biasanya diserahkan ke 193 negara anggota ICAO.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Kanada Menyambut Baik
Menteri Luar Negeri Kanada Francois-Philippe Champagne menyebut keputusan itu sebagai sebuah langkah menuju arah yang benar.
"Kami menyambut keputusan itu, tetapi kami akan menghakimi Iran atas perbuatan mereka," katanya. Ottawa kerap menekan Iran agar menyerahkan kotak hitam rusak dari kecelakaan tersebut, di mana 57 korban tewas di antaranya merupakan warga Kanada, seperti dikutip dari Antara, Jumat (12/3/2020).
Iran juga memperjelas bahwa pihaknya akan membawa kotak tersebut ke Prancis jika diperlukan, kata Champagne.
Presiden dewan ICAO, Salvatore Sciacchitano, menyambut baik apa yang dikatakannya sebagai konfirmasi Iran atas niatnya untuk menganalisis kotak hitam baik di Ukraina ataupun di Prancis.
Advertisement