Strategi UKM Bertahan Hadapi Krisis Imbas Pandemi COVID-19

Ditengah kondisi seperti ini, media sosial dapat menjadi salah satu cara dalam mempromosikan produk atau usaha yang kamu miliki jika kamu belum mencobanya.

oleh Liputan6.com diperbarui 26 Mar 2020, 18:42 WIB
Pengunjung melihat produk UMKM dari Rumah Kreatif BUMN (RKB) binaan BNI saat Launching Halal Park di Senayan Jakarta, Selasa (16/4). Halal Park yang akan bertransformasi menjadi Halal Distrik didesain menjadi ekosistem bagi pelaku industri gaya hidup halal di Tanah Air. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Perang dagang dunia dan merebaknya pandemi corona Covid-19 memberikan dampak besar terhadap perekonomian di Indonesia. Tantangan perekonomian saat ini sangatlah berat.

Masyarakat berada dalam kondisi waspada dan sangat berhati-hati dengan membatasi bepergian dan konsumsi, tentunya hal ini berimbas kepada transaksi jual beli di pasaran. Berbagai elemen yang terkena imbas sebut saja restoran, pasar, pusat perbelanjaan, transportasi online, hingga para pemilik UKM (Usaha Kecil dan Menengah).

Berbeda dengan krisis ekonomi pada 1998 dan 2008, UMKM dapat menjadi penopang ekonomi karena mayoritas mereka belum mendapatkan akses finansial dan permodalan sehingga tidak mendapatkan pengaruh besar. Namun kali ini, UKM menjadi salah satu yang paling rentan atas imbas COVID-19.

Dilansir dari data Goldman Sachs bahwa sebanyak 96 persen pemilik UMKM di Amerika Serikat(AS) menyatakan bahwa mereka telah merasakan dampak dari pandemi COVID-19 dan 75 persen dari usaha mereka mengalami penurunan penjualan.

Sementara dilansir dari media daring, Ketua Umum HIPMI JAYA, Afifuddin Suhaeli Kalla mengatakan bahwa omzet UKM Indonesia telah berkurang hingga 70 persen dalam sepekan terakhir.

Presiden Jokowi telah menghimbau kepada seluruh elemen pemerintah untuk memangkas rencana belanja yang bukan prioritas di APBN dan APBD untuk direlokasi ke tiga prioritas pemerintah saat ini yakni kesehatan masyarakat, bantuan sosial, dan insentif ekonomi bagi pelaku usaha dan UKM agar bisa tetap berproduksi dan terhindar dari PHK.

Standie Nagadi, VP Marketing Mekari, menyatakan “Di masa sekarang ini penggunaan teknologi akan menjadi solusi terbaik untuk membantu roda perekonomian UKM tetap berjalan. Selain bantuan modal, pemasaran melalui media sosial dan automasi pembukuan akan memudahkan UKM untuk menyusun strategi yang sekiranya tepat guna kelangsungan usaha saat ini dan kedepannya.”

Mekari sebagai perusahaan software as a service yang mempunyai produk Jurnal, software akuntansi online berbasis cloud, Jurnal memberikan beberapa tips yang dapat diterapkan oleh UKM di masa ini, antara lain:

1. Manfaatkan media sosial sebagai channel utama pemasaran

Ditengah kondisi ini dimana masyarakat diimbau bertatap muka dan keluar rumah, media sosial dapat menjadi salah satu cara dalam mempromosikan produk atau usaha yang kamu miliki jika kamu belum mencobanya.

Banyak UKM di Indonesia yang saling bantu usaha satu sama lain saat ini, mulai dengan aktif menceritakan produk atau usahamu, memberikan promo, hingga minta bantuan teman untuk promosikan usaha.

2. Pastikan Cashflow Terjaga dengan Sehat

Arus kas menjadi unsur paling penting dalam bisnis, sehingga para pemilik usaha harus mampu mengelola uang tunai secara optimal dan baik. Dengan situasi seperti ini, pemilik usaha ada yang menjadi terhambat dalam melakukan penagihan dan pembayaran kepada mitra usaha karena biasa dilakukan manual tatap muka.

Software akuntansi online seperti Jurnal, bisa membantu usaha membuat dokumen penagihan dan pembayaran dengan mudah. Faktur (invoice) dapat dikirim atau diterima otomatis melalui e-mail sebagai pemberitahuan resmi kepada mitra usaha untuk melakukan transaksi tanpa perlu bertemu pelanggan secara fisik.

Fitur Jurnal Pay juga memudahkan pemilik usaha menerima pembayaran dari pelanggan. Jurnal Pay tersedia untuk pembayaran Virtual Account (bank transfer) dan Kartu Kredit dengan biaya minimal dan sekali pengaturan. Tidak hanya itu, pencatatan pembukuan terhadap pembayaran yang telah diterima akan dilakukan otomatis oleh sistem secara instan.

3. Rencanakan Ulang Pendapatan dan Pangkas Anggaran Biaya

Melihat kembali rencana anggaran biaya menjadi hal yang krusial di masa ini. Pemilik usaha harus dapat memilah pos anggaran mana yang menjadi prioritas dan melakukan penyesuaian budget dengan kondisi saat ini untuk mengupayakan usaha tetap berjalan dengan risiko yang dapat diantisipasi.

Fitur Budgeting yang ada di Jurnal akan membantu pemilik usaha membuat pos anggaran pemasukan dan pengeluaran sebagai acuan saat mendata realisasi penjualan dan pengeluaran operasional, sehingga margin keuntungan dapat terkontrol.

Sementara melalui fitur Laporan Laba Rugi, pemilik usaha dapat menganalisa laporan pendapatan dan biaya, sehingga kedepannya akan memudahkan dalam mengambil keputusan atas pos - pos yang biayanya besar dan perlu dikontrol pengeluarannya.

Pusat Kuliner UMKM Karet Tengsin. foto: istimewa

4. Selalu Monitor Transaksi Bisnis

Lakukan transaksi perbankan secara online di rumah pada masa ini. Melalui fitur Cash Link pada Jurnal, pemilik usaha dapat melakukan rekonsiliasi bank secara otomatis tanpa perlu repot mengunjungi kantor fisik. Jurnal akan menampilkan ringkasan rekonsiliasi bank pada semua akun kas dan bank, serta perubahan saldo kas dan bank yang belum dicatat.

Kemudian, ada fitur Smart Bank Reconciliation yang secara otomatis memberikan rekomendasi untuk pencocokan transaksi berdasarkan angka, tanggal, ataupun deskripsi transaksi yang sama untuk mempercepat proses rekonsiliasi.

5. Perhatikan Kondisi Stok Barang

Cek status persediaan barang secara berkala dan real time. Menggunakan fitur Inventory Jurnal, pemilik usaha tidak hanya menghitung persediaan barang, tetapi juga mengetahui harga jual beli rata-rata, dan menginformasikan ketersediaan stok saat itu juga.

Monitor persediaan barang juga diperlukan untuk memperoleh referensi misal produk mana yang paling diminati dan kurang diminati, produk mana yang akan segera habis masa berlakunya, stok yang kosong dan masih banyak lagi.

Dengan kondisi saat ini, bisa dilihat bahwa teknologi memegang peranan besar dalam keberlangsungan operasional perusahaan. Adopsi teknologi cloud melalui software akuntansi seperti Jurnal akan memudahkan pemilik usaha tetap dapat memantau serta mengakses laporan keuangan usaha dengan aman dimanapun dan kapanpun serta biaya yang terjangkau.

Mekari berkomitmen untuk terus menggerakkan UKM untuk menjadi bagian dari ekosistem digital ekonomi dengan memberikan peluang untuk bertransformasi dan berinovasi, apalagi di masa krisis seperti ini.

Kami memberikan kesempatan bagi pemilik usaha untuk mencoba langsung software akuntansi Jurnal dengan gratis dan promo bonus berlangganan hingga 2 bulan ditambah diskon sampai dengan 35 persen yang berlaku sampai 31 Maret 2020.

Strategi pengelolaan keuangan bagi pemilik usaha hingga promo khusus yang diberikan oleh Jurnal ini merupakan bagian dari kampanye #UKMTahanKrisis yang bertujuan untuk mendorong pemilik usaha untuk bertahan ditengah tantangan perekonomian di masa pandemi ini.

Harapannya, melalui edukasi pengelolaan keuangan dan automasi yang diberikan oleh Jurnal bisa membantu pemilik usaha untuk mengambil keputusan bisnis yang strategis dan berdasarkan dengan data, serta penuh kehati-hatian untuk mengupayakan manajemen keuangan usaha tetap sehat.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya