Kasus Kematian Akibat DBD di Bogor Meningkat di Tengah Merebaknya Covid-19

Sri mengatakan, dibandingkan pada 2019 lalu, jumlah kasus DBD tahun ini mengalami penurunan.

oleh Achmad Sudarno diperbarui 13 Mar 2020, 06:43 WIB
Ilustraasi foto Liputan6

Liputan6.com, Bogor - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada dan tidak lengah terhadap demam berdarah dengue (DBD) di tengah kepanikan akibat virus corona.

Sebab, kasus DBD yang disebabkan oleh virus dengue kini tengah merebak di Kota Bogor. Terlebih, jumlah kasus melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypti ini meningkat dalam kurun Januari hingga awal Maret 2020.

Dinkes Kota Bogor mencatat, jumlah pasien yang meninggal dunia akibat DBD bertambah menjadi lima orang dengan total 130 kasus.

"Pasien meninggal bulan Januari 1 orang meninggal, Februari 1 meninggal, dan Maret ada 3 orang meninggal. Kelimanya sudah dalam keadaan DNF (dengue shock syndrome)," kata Plt Kepala Dinas Kesehatan Kota Bogor, Sri Nowo Retno, Kamis (12/3/2020).

Sri mengatakan, dibandingkan pada 2019 lalu, jumlah kasus DBD tahun ini mengalami penurunan. Januari tahun 2019 sebanyak 155 kasus, Februari 162 kasus dan Maret 92 kasus dengan jumlah kematian 10 orang.

Sedangkan tahun ini, Januari sebanyak 49 kasus, Februari 69 kasus, dan per tanggal 10 Maret sebanyak 12 orang. Dengan jumlah kematian 5 orang.

"Jumlah kasus memang masih jauh di bawah jika dibandingkan tahun lalu," kata dia.

 


Siaga DBD

Mengingat jumlah kematian bertambah, Pemerintah Kota Bogor menyatakan status siaga DBD. Namun begitu belum menyatakan kejadian luar biasa (KLB) terhadap kasus DBD.

"Status siaga karena dari 130 kasus, yang meninggal 5 orang. Dan yang meninggal umumnya usianya masih dibawah umur," kata dia.

Mulai sekarang ini semua pihak diminta untuk tidak tertutup oleh isu virus corona atau Covid-19, karena DBD lebih berbahaya. Sehingga peningkatan untuk pemberantasan sarang nyakuk harus kembali digalakkan lagi. Dinkes bersama aparatur di wilayah terus melakukan upaya-upaya pengendalian dan pemberantasan DBD. Di sisi lain, ia mengimbau kepada masyarakat senantiasa menjaga pola hidup bersih dan sehat.

"Jauh lebih penting masyarakat menjaga lingkungannya aga tetap bersih. Utamanya jangan sampai ada air yang tergenang di sekitar rumah karena itu memicu munculnya jentik nyamuk," terangnya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya