Liputan6.com, Jakarta Tas tangan kini menjadi salah satu aset investasi yang berharga di kalangan orang kaya. Bahkan barang ini mengalahkan benda seni, perangko, dan wiski langka.
Melansir laman CNBC, Jumat (13/3/2020), Peneliti kekayaan Knight Frank mengatakan bahwa penjualan tas tangan di pasar, yang sebagian besar dijual melalui lelang dan online antara dikuasai berbagai merek. Namun Hermes Birkin mendominasi pasar kelas atas.
Baca Juga
Advertisement
Setelah tas, investasi kedua yang banyak dicari adalah perangko. Saat benda seni hanya memberikan pengembalian 5 keuntungan persen pada 2019, tas tangan mampu lebih besar mencapai 13 persen. Itu yang mendasari tas tangan sebagai koleksi nomor satu di 2020, menurut Knight Frank Luxury Investment Index.
"Meskipun tas yang dibuat oleh merek-merek mewah lain seperti Chanel dan Louis Vuitton juga dapat dikoleksi, tas-tas buatan Hermes menjadi barang dengan harga tertinggi dan dianggap yang paling diinginkan," kata Direktur Art Market Research, Sebastian Duthy.
Sementara tas tangan paling mahal yang pernah dijual adalah tas Himalayan Birkins Hermes, yang dilelang Christie pada tahun 2017 dengan harga USD 379.261 atau Rp 5,4 miliar (USD 1=Rp 14.359).
Birkin menghasilkan sekitar 12.000 Birkin per tahu, menurut Bernstein Research. Namun Hermes biasanya membatasi penjualan tas tersebut hanya kepada klien-klien top.
Koleksi Lain
Setelah tas, investasi kedua yang paling diminati pada 2019 adalah perangko, yang memberikan pengembalian keuntungan sebesar 6 persen. Adapun wiski langka sebesar 5 persen.
Sementara produk seni yang tercatat paling mahal di tahun 2016 dan 2017 termasuk lukisan karya Basquiat seharga USD 110 juta.
Adapun aset yang mengalami penurunan terburuk tahun lalu adalah mobil dan perhiasan klasik, yang keduanya turun 7 persen.
Advertisement