Liputan6.com, Jakarta - Menteri Perdagangan Agus Suparmanto memastikan stok pangan dalam kondisi cukup. Sedangkan untuk pangan yang harganya melonjak tengah dilakukan tambahan pasok untuk menurunkan harga.
Agus menyatakan stok beras akan mencukupi hingga Agustus 2020. Saat ini stok beras sebesar 3,5 juta ton.
"Diperkirakan tambah produksi 22 juta. Jagung produsi diperkirakan akan ada 13 juta ton. Bawang putih 300 ton akan masuk," ungkap dia di Jakarta, Jumat (13/3/2020).
Untuk cabai merah, lanjut Agus, akan mulai panen di akhir Maret hingga Mei. Sedangkan untuk stok gula di distributor sebanyak 159 ribu ton.
Baca Juga
Advertisement
"Kenaikan harga ini kita sedang diturunkan dengan menurunkan satgas di gudang-gudang," kata dia.
Untuk daging, saat ini ada stok sekitar 14 ribu ton dan akan ditambah dengan daging kerbau sebanyak 170 ribu ton. Minyak goreng sebanyak 8,2 juta ton.
"Bawang bombai 2.350 ton dikeluarkan, akan bertambah lagi 1 minggu ke depan 14 ribu ton bertahap sampai April," kata dia.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Pemerintah Pastikan Stok Pangan Aman Hingga April 2020
Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo memastikan bahwa stok bahan pangan menjelang Natal 2019 dan Tahun Baru 2020 (Nataru) aman terkendali. Bahkan, seluruh stok bahan pangan mencukupi sampai dengan tiga bulan ke depan.
"Bahan pangan dilihat aman dari Nataru sampai dengan Maret-April 2020," kata dia saat ditemui di Jakarta, Rabu (19/12/2019).
Dia menyebut ada beberapa bahan pokok yang memang menjadi fokus perhatian pemerintah. Diantaranya adalah ayam, gula, daging, beras, hingga bahan pangan umum lainnya. Namun secara keseluruhan dipastikan dia semua sudah baik dan mencukupi.
"Dan secara umum semua baik dari Kemendag, Kemenperin, KKP, Kementan, Bulog juga mengatakan bahwa Insya Allah semua dalam kendali dan cukup aman. Stok ada," kata dia.
Sementaa itu, Direktur Utama Perum Bulog, Budi Waseso menambahkan sejauh ini seluruh bahan pangan memang cukup aman sampai dengan Maret 2020. Hanya saja, ke depan pihaknya tetap akan melakukan evaluasi untuk penyerapan beberapa pangan kembali.
"Yang penting siap. Ke depan kita akan menyiapkan evaluasi dari pada produksi panen, nanti penyerapannya bagaimana," tandas dia.
Reporter: Dwi Aditya Putra
Sumber: Merdeka.com
Advertisement