Liputan6.com, Jakarta - Lima orang warga negara asing (WNA) ditolak masuk ke Bandara Juanda di Sidoarjo, Jawa Timur karena ketidak sesesuaian sistem keimigrasian. Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas 1 Surabaya pun menyatakan bukan karena terjangkit virus corona baru (Covid-19).
Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas 1 Surabaya, Muhammad Budi Hidayat menuturkan, lima WNA yang sebelumnya ditolak masuk ke Bandara Juanda berasal dari China, Korea Selatan, Italia dan Iran.
"Hari ini tidak ada yang ditolak masuk di Bandara Juanda. Kalau beberapa hari yang lalu memang ada, namun bukan karena terjangkit COVID-19,” ujar Budi, Kamis malam 12 Maret 2020, seperti dikutip dari Antara.
Baca Juga
Advertisement
Dia menuturkan, penolakan itu karena ketidaksesuaian sistem keimigrasian. Hal ini sesuai Surat Edaran Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) dan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham).
"Mereka tiba dengan satu pesawat, dan bukan karena terjangkit COVID-19, melainkan karena ketidaksesuaian sistem keimigrasian, hal ini sesuai Surat Edaran Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) dan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham)," tutur dia.
"Jadi bukan karena terjangkit virus corona. Mereka ditolak masuk sistem keimigrasian," ujar dia.
Budi mengatakan pengawasan penumpang di Bandara Internasional Juanda Surabaya di Sidoarjo telah dilakukan, dan sesuai dengan standar operasi prosedur (SOP) sebagai langkah antisipasi penyebaran virus corona di bandara setempat.
"Pengawasan selalu kami lakukan sesuai dengan standar, mulai pemeriksaan suhu tubuh penumpang sampai dengan pengisian kartu kesehatan," tutur dia.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
TNI AL Bentuk Petugas Satgas Corona
Sebelumnya, petugas gabungan TNI AL bersama pemangku kepentingan juga telah membentuk satgas corona di bandara itu untuk memudahkan koordinasi pengawasan virus corona atau COVID-19.
Komandan Lanudal Juanda, Kolonel laut pelaut M Thohir mengatakan, dengan adanya satgas akan memudahkan koordinasi dan pengawasan terhadap penyebaran virus corona.
"Kalau memang ditemukan ada yang terkena virus itu bisa dilakukan tindakan cepat. Kalaupun dibutuhkan nanti ada pesawat milik TNI yang membantu," kata dia.
Selain itu, kata dia, pihaknya juga menyiagakan anggotanya untuk membantu petugas di bandara setempat.
Advertisement