Liputan6.com, Toba Raja Belanda Willem Alexander dan Ratu Maxima Zorreguieta Cerruti mengunjungi Danau Toba, Sumatera Utara (Sumut), pada Kamis, 12 Maret 2020. Keduanya berpose di Bukit Singgolom, Desa Lintong Nihuta, dan disambut tarian Tortor serta diberi ulos.
Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi, yang turut mendampingi Raja dan Ratu Belanda berharap, kunjungan keduanya ke Danau Toba membawa dampak positif terhadap pariwisata dan perekonomian masyarakat. Sehingga membuat destinasi wisata super prioritas ini semakin mendunia.
Advertisement
"Semakin banyak wisatawan mancanegara yang tertarik dan berkunjung ke Danau Toba," kata Edy, Jumat (13/3/2020).
Sebelumnya, Edy menyambut rombongan Raja dan Ratu Belanda di Bandara Internasional Silangit. Turut menyambut, Menko Maritim dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, Menparekraf Wishnutama, Pangdam I/BB, Mayjend TNI MS Fadhilah, dan Kapolda Sumut, Irjen Pol Martuani Sormin.
Dalam kunjungan ini, Raja Willem dan Ratu Maxima terpesona dengan keindahan panorama Danau Toba, apalagi ketika mereka berkunjung ke Bukit Singgolom di Desa Lintong Ni Huta, Kecamatan Tampahan, Kabupaten Toba.
Kunjungan singkat tersebut benar-benar dimanfaatkan oleh keduanya untuk menikmati keindahan danau super volcano ini. Sembari melihat sekeliling Bukit Singgolom, Raja dan Ratu Belanda juga kerap mengabadikan momen keindahan Danau Toba dengan foto bersama.
"Kesannya sangat indah, kebetulan saat kunjungan harinya juga cerah. Jadi tadi saya menemani mereka (Raja dan Ratu Belanda) dan menjelaskan Danau Toba," sebut Direktur Utama Badan Pariwisata Otorita Danau Toba (BPODT) Arie Prasetyo.
Kunjungi Desa Adat
Raja dan Ratu Belanda juga mengunjungi Desa Adat Dusun Siambat Dalan/Desa Lintong Nihuta. Di desa berusia 400 tahun itu, keduanya disambut tarian Batak Tortor Panomunomuan. Kemudian diberi ulos sebagai bentuk penghormatan.
Didampingi Menko Maritim, Luhut Panjaitan, dan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Wishnutama Kusubandio, Raja Willem dan Ratu Maxima diajak untuk mengelilingi tujuh rumah adat.
"Ulos yang kita pakaikan adalah Ulos Pinuncaan, khas Batak, biasa digunakan untuk menyambut tokoh Batak. Saat ini kita berikan ke tamu penghormatan (Raja dan Ratu Belanda)" kata Kepala Desa Lintong Nihuta, Holong T Simanjuntak.
Dijelaskan Holong, ulos yang diberikan ke Raja dan Ratu Belanda dibuat khusus dan merupakan rajutan khas Desa Lintong Nihuta. Ulos disiapakan dalam waktu satu bulan oleh perajin.
"Ulos itu kalau dijual harganya bisa berkali-kali lipat dari harga ulos biasa, harganya mahal, khusus diberikan untuk tamu kehormatan," jelasnya.
Setelah diulosi, Raja dan Ratu Belanda berbincang-bincang dengan tetua adat. Kemudian rombongan melanjutkan kunjungan ke Institute Del dan Silih Malombu di Kabupaten Samosir.
Raja Willem Alexander dan Ratu Maxima berkunjung ke Danau Toba setelah melakukan pertemuan dengan Presiden Joko Widodo di Istana Bogor. Sebelumnya juga telah mengunjungi Yogyakarta.