Sri Mulyani Tambah Anggaran Kemenkes Rp 1 Triliun untuk Tangani Virus Corona

Sejauh ini langkah-langkah penanganan penyebaran Virus Corona terus dikoordinasikan dengan Kemenkes.

oleh Liputan6.com diperbarui 13 Mar 2020, 17:15 WIB
Menteri Keuangan Sri Mulyani menjadi pembicara dalam acara ‘KPK Mendengar’ di Gedung KPK, Jakarta, Senin (9/12/2019). KPK menggelar peringatan Hakordia 2019 dengan tema “Bersama Melawan Korupsi Mewujudkan Indonesia Maju”. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menambah anggaran Rp 1 triliun untuk Kementerian Kesehatan dalam rangka menghadapi penyebaran Virus Corona. Dana tersebut akan digunakan oleh kementerian tersebut untuk menyiapkan sejumlah kebutuhan termasuk penyediaan sarana prasarana.

"Kebutuhan pendanaan termasuk logistik alat pelindung diri di RS, bandara, pelabuhan, penanganan pasien, serta pengadaan sarana dan prasarana RS rujukan akan mencapai Rp 1 triliun untuk Kemenkes. Langkah-langkah bisa dilakukan tanpa terkendala anggaran," ujar Sri Mulyani di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Jumat (13/3/2020).

Sri Mulyani mengatakan, sejauh ini langkah-langkah penanganan penyebaran Covid-19 terus dikoordinasikan dengan Kemenkes. Pihaknya juga berkoordinasi dalam mencukupi kebutuhan alat pengaman dan obat-obatan di 132 Rumah Sakit rujukan.

"Kebutuhan anggaran untuk situasi ini, kami sudah koordinasi utamanya Kemenkes. Langkah-langkah di bidang kesehatan termasuk 132 RS rujukan menyampaikan dan melakukan edukasi materi kesiapsiagaan untuk menghadapi covid mulai dari risiko. Sekarang ini dibantu public Health sebagai pusat pengendalian 24 jam," papar Sri Mulyani.

 


Anggaran untuk Beli Disinfektan

Presiden Joko Widodo atau Jokowi didampingi sejumlah menteri menyaksikan petugas menyemprotkan cairan disinfektan di Masjid Istiqlal, Jakarta, Jumat (13/3/2020). Proses sterilisasi dilakukan dalam rangka mencegah penularan virus corona Covid-19. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Kementerian Keuangan juga membuka ruang menambah anggaran apabila diperlukan untuk mencukupi kebutuhan desinfektan di sejumlah transportasi umum. Sebab, transportasi umum telah dikonfirmasi sebagai salah satu tempat yang rentan untuk penyebaran virus.

"Kebutuhan anggaran tracking ke orang-orang yang kontak langsung, koordinasi pemerintah pusat dan pemerintah daerah di dalam penanganan, pengadaan disinfektan untuk sarana dan prasarana transportasi publik yang sudah dilakukan di berbagai kereta dan disinfektasi sarana dan prasarana sepertu pasar dan mall," jelasnya.

Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia tersebut menambahkan, pihaknya juga tidak menutup kemungkinan jika dibutuhankan anggaran tambahan untuk membangun rumah sakit baru apabila penyebaran Covid-19 makin tinggi. "Bahkan termasuk kemungkinan pembangunan rumah sakit tambahan apabila terjadi penambahan pasien korona," tandasnya.

 

Anggun P. Situmorang

Merdeka.com

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya