Liputan6.com, Medan Pemilihan Kepala (Pilkada) Medan akan digelar pada 23 September 2020. Menjelang Pesta Demokrasi, sejumlah nama bermunculan untuk bertarung dan terpilih menduduki gedung Balaikota Medan.
Selain sejumlah nama, kelompok-kelompok pendukung juga mulai muncul. Salah satunya adalah Forum Melayu Bersatu, gabungan 17 Organisasi Kemasyarakat (Ormas) Melayu.
Advertisement
Inisiator Forum Melayu Bersatu, Tengku Moharsyah Nazmi mengatakan, keinginan mereka dalam Pilkada Medan 2020 adalah diisi oleh tokoh-tokoh Melayu. Mereka telah rekomendasikan tujuh nama dari Melayu.
"Nah, kemarin empat nama dari tokoh senior Melayu, sekarang muncul tiga nama dari kalangan milenial. Total ada tujuh, baik sebagai calon Wakil dan Wali Kota Medan," kata Tengku Moharsyah, Jumat (13/3/2020).
Dijelaskannya, empat tokoh senior Melayu adalah Sakhyan Asmara, Kolonel Syaiful Azhar, Hefriansyah, dan Mhd Syafii. Sedangkan tiga tokoh Melayu dari kalangan milenial yakni Aulia Rahman, Afif Abdillah, dan Tengku Ryan Novandi.
"Partai politik kita harapkan dapat memilih tujuh nama tersebut untuk diusung dalam Pilkada Medan 2020, apakah sebagai calon Wakil atau Wali Kota," jelasnya.
Menurut Tengku Moharsyah, musyawarah yang dilakukan Ormas Melayu di Medan agar adanya tokoh Melayu berkontestasi, juga menunjukkan kontribusi masyarakat Melayu untuk menyukseskan Pilkada Medan 2020.
"Itu juga salah satu bentuk komitmen kita," ujarnya.
Forum Ormas Melayu Bersatu sebelumnya telah bersilaturahmi dengan sejumlah tokoh-tokoh Melayu yang ada di Kota Medan, seperti Sultan Deli ke-14, Ketua Umum PB MABMI Datok Seri H Syamsul Arifin, dan Syarifuddin Siba.
"Rencananya, kami akan silaturahmi dengan Pak Bachtiar Djafar, Pak Abdillah, Pak Muhyan Tambuse dan tokoh Melayu senior lainnya," ungkap Tengku Moharsyah.
Sambut Baik Usulan
Gubernur Sumut ke-17 yang juga Ketua Umum PB Ikatan Sarjana Melayu Indonesia (ISMI), Tengku Erry Nuradi, didampingi Datuk Empat Suku, Datuk Adil Freddy Haberham, menyambut baik usulan dari Forum Melayu Bersatu.
"Pada Pilkada Kota Medan kali ini harus ada diisi tokoh-tokoh Melayu. Makanya, Melayu harus bersatu," tegasnya.
Diakui Tengku Erry, jika melihat dari sejarah sejak Wali Kota Medan dijabat Bachtiar Djafar, hingga saat ini tokoh Melayu ada, baik di posisi Wali Kota maupun Wakil.
"Medan itu Tanah Deli, Melayu sahabat semua suku, kesantunan Melayu harus dipertahankan. Satukan visi misi untuk kemajuan daerah, tingkatkan SDM dengan penguasaan teknologi agar siap menghadapi era revolusi industri 4.0," Tengku Erry menandaskan.
