Hampir 200 Orang Dipantau Ketat COVID-19 di Tiga Daerah Jabar

Dinas Kesehatan Jawa Barat menyatakan sebanyak 653 orang telah dipantau terkait paparan COVID-19.

oleh Arie Nugraha diperbarui 14 Mar 2020, 08:00 WIB
Ilustrasi laboratorium. (iStockphoto)

Liputan6.com, Bandung - Dinas Kesehatan Jawa Barat menyatakan sebanyak 653 orang telah dipantau terkait paparan COVID-19. Sebanyak 270 orang disebutkan telah sembuh dari paparan COVID- 19.

Menurut Kepala Dinas Kesehatan Jawa Barat Berli Hamdani Gelung Sakti, sementara sisanya masih dalam pemantauan oleh petugas dinas kesehatan daerah setempat. Berli menerangkan terdapat tiga daerah yang tengah dilakukan pemantauan ketat terkait paparan COVID-19, yaitu di daerah Karawang 88 orang, Depok 63 orang dan Bekasi 40 orang.

“Jadi kita kan punya petugas lapangan. Jadi dalam kejadian seperti halnya yang di Depok kemarin, kita membagi tugas itu karena yang di rumah sakit cukup banyak yang kontak langsung. Jadi yang melakukan pemeriksaan secara menyeluruh untuk kesehatan itu dari Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat, untuk petugas rumah sakit ada sekitar 76 orang. Nah, dari 76 orang itu sudah bisa dipilah, ada 40 orang yang sudah menunjukkan gejala pada masuk hari ketiga dan seterusnya. Tapi yang sisanya kan tetap kita pantau, walaupun tidak menunjukkan gejala,” ujar Berli di Kantor Gubernur Jawa Barat, Bandung, Jumat, 13 Maret 2020.

Berli menambahkan orang dalam pemantauan ketat di Depok, sebagian telah melakukan isolasi diri dan jika terjadi peningkatan gejala mirip COVID-19 dirawat di ruang isolasi. Berli mengklaim bahwa ruangan isolasi di Depok, jumlahnya dianggap mencukupi dalam penanganan paparan virus SARS-CoV-2 tersebut.

Berli menerangkan pencarian riwayat kontak pasien yang telah terkonfirmasi positif COVID-19 dengan orang di sekitarnya, merupakan prosedur dalam penanganan potensi wabah suatu penyakit di setiap otoritas kesehatan. Caranya adalah dengan mencari, mengonfirmasi data sehingga akurat, salah satunya data penyebaran yang tidak diumumkan ke publik.

“Data yang tidak disebar tersebut gunanya ya untuk ini. Kontak dengan orang yang sudah positif telah dilakukan, karena kita sudah sering melakukannya makanya kita tidak panik,” kata Berli.

 


Hanya 2 Pasien Positif COVID-19 yang Diketahui Asalnya

Sama halnya dengan tiga pasien yang terkonfirmasi positif COVID-19 di Jawa Barat. Petugas Dinas Kesehatan Jawa Barat telah melakukan kontak dengan seluruh pasien untuk mengetahui riwayat perjalanannya sebelum masuk ruang isolasi.

Namun ucap Berli, hanya dua pasien yang terkonfirmasi positif COVID-19 yang diketahui asal daerahnya. Sementara untuk satu pasien yang terkonfirmasi serupa, Kementerian Kesehatan hanya memberikan keterangan terdapat penambahan pasien positif COVID-19.

“Data rahasianya sudah diketahui tapi hanya di lingkungan kita saja. Tracing sudah dilakukan, kita tidak hanya tracing di lokal orang tersebut. Tapi juga melacak dari mana dia berjalan. Itu ada catatannya sebenarnya,” tutur Berli.

Tetapi untuk melakukan penyisiran data perjalanan selama kurun waktu tertentu pasien terkonfirmasi positif terpapar COVID-19, Berli mengaku masih merupakan kewenangan dari Kementerian Kesehatan. (Arie Nugraha) 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya