Cegah Corona, Pemprov DKI Tutup Ancol, Monas hingga Ragunan 2 Pekan ke Depan

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menutup destinasi wisata dan tempat hiburan selama dua minggu ke depan untuk mencegah penyebaran Corona.

oleh Ika Defianti diperbarui 13 Mar 2020, 19:15 WIB
Gubernur DKI Anies Baswedan melepas petugas haji DKI Jakarta. (Liputan6.com/Nabila)

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menutup destinasi wisata dan tempat hiburan selama dua minggu ke depan untuk mencegah penyebaran Corona. Tempat wisata yang ditutup yakni, Ancol, Kebon Binatang Ragunan, Monas, dan museum.

Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan mengatakan, car free day juga ditiadakan dalam dua minggu ke depan. 

"Semua destinasi wisata dan tempat hiburan milik Pemprov DKI Jakarta akan ditutup selama dua minggu ke depan. Transportasi umum tetap berjalan, HBKB atau CFD ditiadakan dua minggu ke depan. Itu artinya, Ancol tutup, Ragunan tutup, Monas tutup, museum yang dipegang oleh DKI tutup," ujar Anies di Balai Kota Jakarta, Jumat (13/3/2020).

Menurut dia, penutupan ini bertujuan untuk meminimalkan kegiatan warga di ruang terbuka yang penuh dengan orang untuk mencegah penyebaran virus Corona.

Namun, dia mengatakan, pelayanan ke masyarakat tetap berjalan seperti biasa. Keluarahan, kecamatan, kantor wali kota, balai kota pusekmas berjalan seperti biasa.

"Lalu kita juga sudah menyiapkan protokol untuk acara-acara di perkantoran, di perumahan, kegiatan-kegiatan ibadah keagamaan, kami siapkan, akan kami siarkan kepada seluruh masyarakat," kata Anies soal pencegahan Corona.

 

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Transparan

Tim medis saat menangani pasien dalam pengawasan (PDP) virus corona atau COVID-19 di ruang isolasi Gedung Pinere, RSUP Persahabatan, Jakarta Timur, Rabu (4/3/2020). RSUP Persahabatan menangani 31 pasien dalam pemantauan dan pengawasan dari potensi terpapar virus corona. (merdeka.com/Iqbal Nugroho)

Anies mengingatkan, sebaran Covid-19 cukup luas di wilayah selatan. Hari ini, sudah menyebar ke semua tempat.

"Kita tidak punya cukup waktu untuk menunggu, kita memiliki kewajiban untuk melindungi semua. Karena itu penting sekali bagi kita untuk bergerak cepat dan lebih cepat. Untuk itu, akses untuk menguji harus dilakukan, transparansi harus ada dari situ perlindungan bisa dilakukan," kata Anies.

Dia pun meminta agar warga Jakarta memprioritaskan untuk berkegiatan di rumah dan lingkungan sekitar. Dia meminta masyarakat untuk mengurangi kegiatan di tempat ramai.

"Sebisa mungkin membatasi interaksi dengan kerumunan dan orang-orang banyak. Tapi sebisa mungkin berkegiatan secara terbatas. Ini dilakukan untuk mencegah kemungkinan terburuk penularan. Jakarta tidak melakukan lockdown, tetapi Jakarta meminta kepada seluruh warganya sebisa mungkin mengurangi kegiatan di luar rumah kecuali urgent. Belanja kebutuhan pokok, medis, atau kebutuhan penting lainnya. Bila tidak penting/produktif di rumah dulu. Ini perlu dilakukan untuk mencegah penularan," ujar Anies.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya