Liputan6.com, Jakarta Wabah Virus Corona yang menjangkiti Indonesia memberikan dampak tak hanya dari sisi kesehatan, tetapi juga perekonomian.
Upaya mendongkrak daya beli, pemerintah kemudian mengeluarkan kebijakan stimulus II. Salah satunya adalah menanggung Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 21 atau pajak karyawan selama satu semester atau 6 bulan.
Advertisement
Stimulus pajak ini pun menuai perhatian pembaca Liputan6.com di kanal bisnis. Simak rangkuman 3 berita paling dicari, Sabtu (14/3/2020).
1. Daftar 19 Sektor Manufaktur yang Tak Perlu Bayar Pajak Selama 6 Bulan
Pemerintah tengah menyiapkan kebijakan stimulus II sebagai upaya menangkal dampak penyebaran virus Corona. Salah satunya adalah menanggung Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 21 atau pajak karyawan selama satu semester atau 6 bulan.
Selain menanggung PPh 21, pemerintah juga akan menanggung PPh Pasal 22 impor dan juga PPh 25 dengan kurun waktu yang sama yakni enam bulan. Pemerintah menanggung Pajak Penghasilan (PPh) 22 untuk perusahaan-perusahaan di 19 sektor manufaktur mulai April 2020. Relaksasi ini termasuk dalam Stimulus Fiskal dan Non-Fiskal Jilid II yang diberikan guna menangkal dampak virus corona terhadap sektor perekonomian.
2. Runtuh, Harga Emas Antam Melorot 19 Ribu per Gram
Harga emas Antam pada Jumat (12/3/2020), turun Rp 19.000 per gram menjadi Rp 812 ribu per gram. Pada perdagangan sebelumnya, harga emas Antam di angka Rp 831 ribu per gram.
Harga buyback emas Antam mengalami penurunan yang lebih dalam yaitu Rp 22 ribu menjadi Rp 734 ribu per gram. Harga buyback ini adalah jika Anda menjual emas, Antam akan membelinya di harga Rp 734 ribu per gram.
Saat ini, Antam menjual emas dengan ukuran mulai 0,5 gram hingga 1.000 gram. Hingga pukul 08.08 WIB, mayoritas ukuran emas Antam masih tersedia.
Harga emas Antam ini berlaku di kantor Antam Pulogadung, Jakarta. Adapun di gerai penjualan emas Antam lain bisa berbeda.
Untuk harga emas Antam bercorak batik dengan ukuran 10 gram ditetapkan Rp Rp 8.360.000, sementara untuk ukuran 20 gram dijual Rp 16.170.000.
3. Pemerintah Umumkan Stimulus Ekonomi Jilid II, Ini Rincian Lengkapnya
World Health Organization (WHO) mengumumkan bahwa Wabah Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) telah menjadi pandemi. Artinya, wabah penyakit ini telah terjadi pada geografis yang luas atau menyebar secara global.
Jumlah kasus di seluruh dunia mencapai angka 120 ribu dan kematian telah melebihi 4.300. Kondisi tersebut mendesak pemerintah seluruh dunia untuk meningkatkan upaya pembatasan.
“Dampak terhadap sektor ekonomi tentu tidak dapat dielakkan lagi. Pertumbuhan ekonomi dunia diproyeksikan akan terkontraksi semakin dalam. Untuk itu, Pemerintah memerhatikan isu-isu yang memerlukan kebijakan khusus,” ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto di Kantornya, Jakarta, Jumat (13/3).
Menko Airlangga menjelaskan, untuk menjaga agar sektor riil tetap bergerak serta menjaga daya beli masyarakat demi mendorong kinerja ekonomi domestik, Pemerintah kembali mengeluarkan stimulus ekonomi baik stimulus fiskal maupun non-fiskal.
Advertisement
