Anies: Pasien Terkait Corona Enggan Dikarantina karena Takut Kehilangan Pekerjaan

Anies menuturkan, banyak petugas yang mengalami kesulitan saat meyakinkan untuk membawa pasien terduga corona ke Rumah Sakit.

oleh Muhammad Ali diperbarui 14 Mar 2020, 02:08 WIB
Petugas menunjukan penyebaran virus corona (COVID-19) pada layar pemantau di Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Senin (9/3/2020). Sampai hari ini, Posko COVID-19 DKI Jakarta terlah dihubungi 3.580 orang. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengungkapkan banyak cerita tentang bagaimana sulitnya mengajak yang sudah masuk dalam daftar Pasien Dalam Pengawasan untuk mau ke Rumah Sakit. Karenanya, Ia meminta mereka yang berpotensi terpapar virus Covid-19 agar tidak malu memeriksakan diri.

"Saya mengimbau kepada semua. Bahwa kalau diduga memiliki potensi Covid-19 itu jangan merasa ini aib. Ini justru orang-orang yang akrab itu mudah tertular. Sering berpeluk. Sering menyapa, bersalaman. Jadi ini bukan sesuatu yang negatif. Tidak!" ujar Anies di Balai Kota, Jakarta, Jumat (13/3/2020).

Dia menuturkan, banyak petugas yang mengalami kesulitan saat meyakinkan untuk membawa pasien terduga corona ke Rumah Sakit. Bahkan tak jarang petugas mendapat penolakan dari pasien tersebut.

"Ceritanya banyak sekali. Karena itulah, kita melihat angkanya tinggi. Kemudian resistensinya kadang-kadang ada. Dan kami merasa sebagian dari mereka merasa kesulitan untuk mau mengikuti prosedur karantina karena takut kehilangan pekerjaan," ucap Anies.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Tak Potong Gaji

Dia menjamin, mereka yang menjalani isolasi akan tetap mendapatkan haknya. Gaji mereka tak akan dipotong oleh perusahaan.

"Itu sebabnya kami di Pemprov DKI Jakarta mengambil kebijakan untuk tidak memotong TKD (Tunjangan Kinerja Daerah). Dan kemarin saya sampaikan kepada dunia usaha, (untuk) bantu menyelamatkan Jakarta dan Indonesia dengan cara tidak memotong gaji karyawan yang diduga mengidap Covid-19, supaya dia mau ikut karantina. Itu salah satu masalah yang kita hadapi," ujar Anies.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya