Liputan6.com, Gorontalo - Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Bandara Djalaludin Gorontalo memperketat pengawasan untuk mencegah virus Corona alias COVID-19 masuk di Provinsi Gorontalo.
Kapala Sub Bagian Tata Usaha, KKP Bandara Djalaludin Gorontalo, Syarif Katili menjelaskan, hal itu dilakukan karena orang yang tertular COVID-19 di Indonesia sudah semakin bertambah.
"Dalam Pencegahan dan pengawasan di Bandara Djalaludin Gorontalo, awalnya kita hanya menurunkan dua personil saja, namun sekarang kita turunkan enam personil," kata Syarif Katili.
Enam personil yang diturunkan itu merupakan tim gerak cepat yang melibatkan pihak-pihak terkait, baik tenaga dokter dan tenaga medis. Dan tujuan meraka adalah untuk memperketat pengawasan sistem siaga atau piket selama 24 jam, demi mengantisipasi menjalarnya virus Corona.
Baca Juga
Advertisement
"Selama 24 jam itu, kita terus berkordinasi dengan pihak-pihak terkait, jika ada yang terdeteksi COVID-19, kita langsung memberitahukan kepada semua pihak-pihak yang terkait," ujarnya
Dia juga mengungkap thermo scanner yang ada di Bandara Jalaludin Gorontalo masih dalam keadaan rusak, sebab teknisi yang bisa memperbaiki alat terserbut masih sibuk memperbaiki alat yang sama di daerah yang lain.
"Tapi hal itu tidak berpengaruh, sebab, alat untuk mengecek suhu yang dipakai secara mobile ada 10 unit, namun hanya dua yang kita pakai, karena itu sudah cukup," dia menjelaskan.
Dia meminta masyarakat Gorontalo tidak perlu khawatir. Sebab bandara Djalaludin Gorontalo merupakan bandara yang domestik atau masih perjalanan lokal, dan hanya orang yang memiliki riwayat perjalanan luar negeri yang wajib dilakukan pemeriksaan.
"Bandara Gorontalo masih perjalan Lokal, dan hanya orang yang memiliki riwayat perjalanan luar negeri yang diperiksa, kecuali Bandara yang di Makassar memberikan rekomendasi orang yang perlu diawasi," katanya, menjelaskan pencegahan virus Corona di bandara.