Liputan6.com, Jakarta - Microsoft baru saja mengumumkan Bill Gates telah mengundurkan diri dari jajaran dewan direksi perusahaan. Informasi ini pertama kali diumumkan pada 13 Maret 2020 waktu Amerika Serikat.
Meski sudah tidak duduk di kursi dewan direksi, Bill Gates disebut masih akan menjadi penasihat teknologi CEO Microsoft, Satya Nadella. Dalam tulisannya di LinkedIn, Bill mengatakan dia akan lebih banyak mendedikasikan waktunya ke kegiatan filantropis.
Sebagai pendiri, Bill sendiri memang secara perlahan mulai meninggalkan operasional perusahaan. Dalam beberapa tahun terakhir, dia sedang giat-giatnya bersama sang istri Melinda Gates melakukan kegiatan amal.
Seperti diketahui, dia bersama sang istri memiliki yayasan yang diberi nama Bill & Melinda Gates Foundation. Yayasan ini dibentuk pada tahun 2000 dan fokus membantu masyarakat di negara berkembang.
Baca Juga
Advertisement
Keputusan pria kelahiran Seattle ini untuk terjun ke dunia sosial dan membantu banyak orang tidak dapat dilepaskan dari kiprahnya sebagai bos perusahaan teknologi.
Menurut Bill, salah satu alasannya menjadi salah satu sosok dermawan paling populer di dunia ternyata didapat saat mencoba mengenalkan komputer di negara kawan Afrika.
Dikutip dari berbagai sumber, Sabtu (14/3/2020), saat menyambangi negara tersebut dia merasa idenya untuk memperkenalkan komputer di sana pada 1997 adalah hal konyol. Sebab, kondisi kehidupan di sana ternyata belum mendukung.
Pada kesempatan itu, dia pun sempat mendatangan sebuah rumah sakit tempat para penderita tuberkulosis. Dari situ, hatinya terenyuh dan berusaha memperbaiki kehidupan pasien di sana.
Berdasarkan penuturan sang istri Melinda, momen itu membuat Gates menjadi seorang dermawan dan terus-menerus berupaya untuk mengentaskan kemiskinan.
Usai berkunjung di sana, Bill juga memutuskan untuk mendonasikan sebagian uangnya pada rumah sakit tersebut. Setelah itu, dia pun memiliki niat yang sama dengan penderita malaria dan tuberkolosis di seluruh dunia.
Sosok Ibu Bill Gates
Tidak hanya peristiwa itu, Bill sebenarnya juga mulai beralih menjadi salah satu dermawan terbesar di dunia berkat dorong sang ibu, Mary Gates.
Menurut Gates, setelah Microsoft melantai di bursa saham pada 1986, dirinya pun secara tidak langsung telah menjadi miliarder. Mengetahui hal itu, sang ibu pun memintanya untuk mendonasikan sebagian kekayaannya.
Namun ketika itu, Bill yang berusia 30 tahun mengaku lebih fokus untuk menjalankan perusahaan. Setelah diyakinkan oleh sang ibu, Bill akhirnya memulai program penggalangan dana untuk United Way di Microsoft.
Beberapa tahun setelah melakukan program tersebut, Bill pun bergabung menjadi direksi di United Way. Untuk diketahui, Mary Gates sendiri merupakan presiden wanita pertama di King Country's United Way.
Hingga akhir hayat sang ibu yang meninggal karena kanker payudara pada 1994, Bill ternyata masih menyimpan surat yang berisi pesan sang ibunda untuknya. Bahkan, dia kerap menceritakan isi surat itu pada Melinda, sebelum mereka menikah.
"Dari mereka yang mendapat berkelebihan, banyak pula yang diharapkan dari mereka," tulis Mary di surat tersebut. Dari situ, beberapa bulan setelah sang ibu meninggal, Bill pun mulai membangun yayasannya.
Advertisement
Tidak Berbeda dari Microsoft
Meski banyak orang yang melihat kegiatannya saat ini berbeda dari kegiatannya Microsoft, Bill mengatakan bahwa dua kegiatan itu sebenarnya memiliki banyak kesamaan.
Menurut Bill, baik di Microsoft maupun yayasan yang dibangunnya, dia harus mengumpulkan bersama-sama banyak orang pintar saling berkolaborasi untuk menyelesaikan masalah yang berat dan besar.
Di samping itu, Bill juga memiliki ketertarikan pribadi untuk menyediakan energi bersih bagi semua orang. Karenanya, dia bekerja sama dengan yayasan dan pihak lain untuk berinvestasi pada inovasi yang dapat meningkatkan kehidupan masyarakat miskin.
(Dam/Ysl)