Anies Baswedan: DKI Review Penutupan Sekolah 2 Minggu Lagi

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menutup kegiatan belajar mengajar di sekolah selama dua pekan ke depan karena Covid-19.

oleh Rita Ayuningtyas diperbarui 14 Mar 2020, 14:04 WIB
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Liputan6.com, Jakarta Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menutup kegiatan belajar mengajar di sekolah selama dua pekan ke depan karena Covid-19. Dia mengatakan akan meninjau ulang kebijakan ini pada minggu akhir pekan kedua.

"Kami akan melakukan review kembali di akhir pekan kedua untuk melihat perkembangannya," ujar Anies Baswedan, dalam konferensi pers di Balai Kota Jakarta, Sabtu (14/3/2020).

Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan memutuskan menutup seluruh kegiatan belajar mengajar di sekolah. Penutupan sekolah ini berlaku selama dua minggu ke depan.

Oleh karena itu, sejak pekan depan, pelajar di DKI Jakarta akan belajar mengajar dari rumah.

"Kesimpulannya Pemprov DKI memutuskan untuk menutup semua sekolah di lingkungan di Provinsi DKI Jakarta dan akan melakukan proses belajar mengajar jarak jauh," ujar Anies Baswedan.

Menurut dia, keputusan ini diambil untuk menekan penyebaran Covid-19 di Jakarta. Sejak Jumat 13 Maret 2020, Pemprov DKI juga sudah mengambil langkah menekan kegiatan masyarakat di luar rumah.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Dengan Pertimbangan Menyeluruh

Suasana ruangan isolasi milik Rumah Sakit (RS) Persahabatan di Jakarta Timur, Jumat (31/1/2020). Selain RS Persahabatan, ada dua rumah sakit lain di Jakarta yang dipersiapkan untuk menghadapi kasus virus corona, yakni RSPAD Gatot Soebroto dan RSPI Sulianti Saroso. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Dia mengatakan, keputusan tersebut diambil setelah rapat bersama pihak terkait seperti Ikatan Dokter Indonesia Jakarta dan WHO Indonesia. DKI tidak serta merta memutuskan tanpa pertimbangan menyeluruh.

Anies Baswedan menuturkan, berdasarkan pemaparan dalam rapat, jumlah anak yang tertular Covid-19 memang kecil. Namun, anak-anak merupakan carier virus Corona.

"Kajian menunjukkan anak-anak tidak banyak terjangkiti Covid-19 tapi mereka carier. Artinya mereka penular dari orang dewasa satu ke yang lain. Sementara, kegiatan belajar mengajar, mulai dari pengajaran, antar jemput, melibatkan orang dewasa. Ini meningkatkan potensi penularan," tutur Anies Baswedan.

 

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya