Liputan6.com, Malang - Sejak awal Februasi sampai pertengahan Maret ini, sudah sebanyak 8 warga berstatus orang dalam pemantauan (ODP) terkait coronavirus Covid - 19 di Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Malang.
Saifullah Asmaragani, Wakil Direktur RSSA Malang menyebut dari seluruh ODP itu sebanyak 6 orang di antaranya dinyatakan negatif coronavirus Covid 19. Sedangkan 2 ODP lagi masih menunggu hasil uji laboratorium Litbangkes Jakarta.
"Dua kasus yang masih menunggu hasil laboratorium itu juga tidak ada indikasi awal yang mengarah ke Covid - 19," kata Saiful di Malang, Sabtu, 14 Maret 2020.
Baca Juga
Advertisement
Hasil uji laboratorium Litbangkes terhadap 2 ODP itu diperkirakan baru keluar minggu depan. Dari kedua orang itu, seorang adalah mahasiswa Universitas Brawijaya. Sedang seorang lagi dirujuk dari RS Soepraoen Malang.
“Kami berharap berakhir dengan hasil negatif, seperti warga – warga sebelumnya yang dirujuk ke kami,” ujar Saiful.
Seluruh warga berstatus ODP itu berasal dari berbagai daerah yang dirujuk di RSSA Malang. Sebab, rumah sakit milik Pemprov Jawa Timur ini jadi salah satu rumah sakit yang ditunjuk dalam penanganan coronavirus.
Saiful mengatakan, protokol penanganan sudah berjalan dengan baik dan sesuai mekanisme. Ia mengimbau pada masyarakat tetap tenang dan tidak panik. Justru kepanikan jauh lebih berbahaya dan bisa melemahkan kekebalan tubuh.
"Penanganan sudah sesuai protokol khusus, yang berbahaya itu virus kepanikan dampak informasi liar," tutur Saiful.
Sabtu ini Pemkot Malang menggelar rapat koordinasi terkait penanganan dan pencegahan coronavirus Covid - 19. Rapat dipimpin Wali Kota Malang, Sutiaji melibatkan perguruan tinggi, RSSA dan rumah sakit lainnya serta forum pimpinan daerah.
Malang Tetap Tenang
Pemerintah Kota Malang sendiri mengimbau warga tetap tenang dan beraktivitas seperti biasa. Tidak ada larangan untuk kegiatan massal. Termasuk aktivitas pendidikan mulai dari tingkat dasar sampai tinggi yang sudah mulai masuk masa ujian.
Wali Kota Malang Sutiaji mengatakan, pemerintah kota tidak akan melarang maupun membatalkan berbagai kegiatan sebagai respon atas penyakit coronavirus Covid – 19 yang sudah jadi pandemi.
“Giat pendidikan mulai TK sampai Perguruan Tinggi berjalan seperti biasa. Masyarakat tidak perlu resah dan panik,” kata Sutiaji.
Ia menegaskan, Kota Malang tetap aman dan nyaman untuk berbagai kegiatan. Even rutin seperti car free day (CFD) tiap minggu pagi tidak dihentikan. Meski demikian, kesiapsiagaan tetap diprioritaskan. Petugas Dinas Kesehatan dikerahkan mengedukasi masyarakat.
“Petugas puskesmas juga. Menyosialisasikan pola hidup bersih dan sehat di tengah masyarakat,” ujar Sutiaji.
Ia tidak ingin ada kepanikan berlebihan dengan melarang berbagai kegiatan apalagi menerapkan lockdown. Pemkot juga mengimbau masyarakat tidak mudah menyebar informasi yang belum jelas kepastiannya.
“Kita harus tetap waspada. Ambil informasi yang dikeluarkan oleh lembaga resmi pemerintah,” papar Sutiaji.
Simak video pilihan berikut:
Advertisement