3 Warga Samarinda Diisolasi Terkait Corona

Tiga warga Samarinda naik ke tahap pengawasan dan harus diisolasi terkait virus Corona.

oleh Abdul Jalil diperbarui 14 Mar 2020, 21:15 WIB
Pelaksana Tugas Dinas Kesehatan Kota Samarinda Ismid menjelaskan kepada wartawan terkait tiga warga diisolasi.

Liputan6.com, Samarinda - Dinas Kesehatan Kota Samarinda mengumumkan tengah mengisolasi tiga warganya diduga terpapar Virus Corona Covid-19. Ketiganya masuk dalam kategori pengawasan sehingga harus ditempatkan di ruang khusus.

Pelaksana Tugas Dinas Kesehatan Kota Samarinda Ismid menjelaskan, dari daftar nama warga yang dalam status pemantauan kini meningkat menjadi pengawasan. Mereka kini diisolasi di ruang khusus di Rumah Sakit Umum Daerah Abdul Wahab Syahranie, Samarinda.

"Bahwa ada orang dalam pemantauan, perhari ini, Sabtu, 14 Maret 2020, ada tiga orang yang kita tingkatkan ke dalam kategori Pasien Dalam Pengawasan," kata Ismid kepada wartawan.

Dia melanjutkan, ketiga orang yang diisolasi itu adalah warga Samarinda. Ketiganya langsung dirujuk ke RSUD pagi tadi. Protokol penanganan virus ini langsung diterapkan oleh pihak rumah sakit dengan melakukan pemeriksaan dan uji laboratorium.

"Yang penting pada hari ini, bahwa meskipun ada peningkatan Pasien Dalam Pengawasan atau PDP, sampai sejauh ini belum ada pasien yang dinyatakan positif Covid-19. Jadi saya tegaskan lagi. Belum ada yang positif Covid-19," ujar Ismid.

Dia menambahkan, saat ini orang yang dalam pemantauan meningkat menjadi 18 orang. Jumlahnya bertambah dari sehari sebelumnya yang hanya delapan orang.


Pernah Lakukan Pertemuan di Bogor

Pihak Rumah Sakit Umum Daerah Abdul Wahab Syanranie Samarinda membatasi jalur ke ruang isolasi Covid-19.

Kepala Bidang pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kota Samarinda dr Osa Rashfodia menjelaskan, salah satu dari tiga orang yang diisolasi pernah bepergian ke Kota Bogor dalam 14 hari terakhir. Setelah kembali, mereka mengeluhkan gejala yang ditimbulkan Covid-19.

"Dari penyelidikan pasien dalam pengawasan itu, dia habis menghadiri pertemuan di Bogor," kata Osa.

Sedangkan dua orang lainnya memiliki gejala yang sama namun lakukan kontak dengan pasien yang pulang dari Bogor. Osa menambahkan, gejala yang ditimbulkan ketiganya adalah batuk dan demam.

Sementara itu, Direktur Utama RSUD Abdul Wahab Syahranie, dr David Hariadi Masjhoer menjelaskan, ketiga pasien dirawat di ruang isolasi khusus untuk infeksi menular. Pasien diambil sampel darah dan liur untuk diperiksa di laboratorium.

"Jadi ruangan ini tidak hanya untuk Covid saja. Kebetulan kosong, jadi kami lakukan isolasi disana," kata David.

Sesuai standar, lanjut David, ketiga pasien akan diobservasi selama yang diperlukan. Observasi dilakukan untuk memastikan pasien positif Covid-19 atau tidak.

"Virus Corona ini baru, jadi kalau dari saya sendiri belum pernah menangani yang seperti ini. Demikian juga dokter spesialis paru kami yang menjadi ujung tombak kami. Jadi kami tidak bisa langsung memastikan positif atau tidak. Karena menunggu hasil uji laboratorium," paparnya.

Saat ini RSUD Abdul Wahab Syahranie sudah menyiapkan delapan ruangan dengan 18 tempat tidur untuk ruang isolasi. Untuk mengantisipasi membludaknya pasien, pihak rumah sakit menerima kabar akan dibangun tenda isolasi dari TNI.

"Dari kabar yang saya terima, bahwa perintah dari panglima TNI untuk disediakan tenda isolasi darurat di seluruh Indonesia. Dan salah satu yang ada dapat itu adalah Rumah Sakit Abdul Wahab Syahranie,” katanya.

Simak juga video pilihan berikut:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya