Liputan6.com, Jakarta - Tiga siswa SD tenggelam saat berenang di sebuah danau bekas galian di Perumahan Wahana Babelan, Desa Babelan Kota, Babelan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. Ketiganya tewas tenggelam akibat air danau yang terlalu dalam.
Ketiga korban masing-masing RR (9), MF (10), dan RA (10), merupakan warga Kampung Pulo Timah yang berjarak tak jauh dari lokasi kejadian. Korban RA meregang nyawa di lokasi kejadian. Sedangkan MF dan RA sempat dibawa ke rumah sakit, namun nyawa keduanya tak bisa tertolong.
Advertisement
Saat kejadian, ketiga korban bersama 4 temannya disebutkan sedang mencari keong yang ada di sekitaran danau, Jumat 13 Maret 2020 siang. Namun ketiga korban tak ikut mencari keong dan memilih berenang. Para korban yang tak menyadari kedalaman danau, kemudian mulai tenggelam.
"Tak lama temannya inisial AH (11) mendengar teriakan korban dan langsung berlari untuk membantu menarik," kata Kasubbag Humas Polres Metro Bekasi, Kompol Sunardi saat dihubungi, Sabtu (14/3/2020).
Saat itu AH berhasil menggapai tangan RA. Namun karena MF juga berpegangan pada RA, AH pun tak kuat menarik sehingga pegangannya terlepas. AH kemudian berteriak meminta pertolongan kepada warga di sekitar lokasi, sembari pulang ke rumah memberitahukan orangtuanya.
Seorang warga, Samsuri (67) yang sedang bercocok tanam di sekitar lokasi, sempat mendengar teriakan AH. Teman korban yang lain juga mendatangi Samsuri untuk meminta pertolongan.
"Saksi kemudian turun ke lokasi galian dan menemukan korban RR. Setelah diangkat ke atas, korban sudah meninggal dunia," ujar Sunardi.
Orangtua korban beserta warga sekitar datang ke lokasi dan bersama-sama mencari dua korban yang tersisa. Tak berselang lama, kedua korban MF dan RA berhasil ditemukan dalam kondisi lemas. Keduanya segera dibawa pulang ke rumah untuk dilakukan upaya penyelamatan.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Sempat Diselamatkan
Saat dilakukan tindakan penyelamatan dengan mengangkat kaki ke atas, korban RA sempat menunjukkan tanda pergerakan. Begitu pula dengan MF yang merespon dengan kedipan mata.
"Pihak keluarga lalu membawa kedua korban ke RS Tiara, namun nyawanya tak bisa tertolong," papar Sunardi.
Sebelum kejadian nahas tersebut, petugas keamanan Perumahan Wahana Babelan, Esim (37), dikatakan sempat berpapasan dengan para korban dan teman-temannya yang sedang mengarah ke lokasi. Namun para bocah tersebut mengaku ingin bermain bola, sehingga Esim tak melarang dan membiarkan mereka meneruskan perjalanan.
Advertisement